Senin, 31 Desember 2018

Cara Budidaya dan Perawatan Bunga Anyelir



Selain tumbuhan pertanian tumbuh subur di Indonesia, berbagai macam bunga pun tumbuh dengan berbagai jenis. Salah satu jenis bunga yang akrab dilihat dan dibudidayakan adalah bunga anyelir. Dengan berbagai cara menanam dan merawat bunga anyelir, bunga ini dapat memberikan kesan keromantisan pada pemiliknya. Nyatanya, selain bunga mawar yang menjadi perwakilan tanda cinta, bunga anyelir juga digunakan pada saat kita ingin menyatakan rasa sayang kepada orang secara mendalam.
BACA JUGA
Pada dasarnya, tanaman anyelir ini berjenis tumbuhan potong. Sehingga tumbuhan ini dapat bertahan cukup lama sebagai penghias gulungan bunga maupun hiasan meja tamu. Meskipun tumbuhan ini mempunyai harga yang cukup tinggi di pasaran, akan tetapi orang-orang tetap memburunya. Tentu saja, hal ini dapat menjadi peluang bisnis yang cukup menguntungkan dan menebalkan kocek di kantong kita.

Meskipun cara menanam dan merawat bunga anyelir cukup lah rumit sehingga tak banyak yang meliriknya namun permintaan pasar selalu melonjak. Meskipun demikian, tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk mengadu peruntungan dan ditambahi dengan ketelitian dan keuletan dalam melakoninya. Setidaknya, cara menanam dan memelihara bunga anyelir yang telah diaplikasikan para pecinta tanaman ini dapat digeneralisasikan menjadi empat langkah. Kesemuanya membutuhkan usaha yang teliti dan mengikuti secara sistematis.

Berdasarkan ciri luar, bunga anyelir ini mempunyai klopak seperti mawar yang merekah. Akan tetapi rekahan yang lebar nampak seperti menyentuh tangkainya. Sebelumnya anda juga bisa membaca cara menanam bunga aster. Selanjutnya, warna tumbuhan ini pun bervariasi dengan berbagai corak kombinasi, seperti paduan putih dan pink kemerahan di sekitar mahkota. Tumbuhan ini mempunyai dua jenis berdasarkan tumbuhnya bunga pada tangkai.

Cara Menanam dan Merawat Bunga Anyelir

Jika satu tangkai berisi satu bunga, maka anyelir tersebut dapat diklasifikasikan pada ranah teluki. Sedangkan satu tangkai berisi lebih dari satu bunga, maka diklasifikasikan pada ranah spray. Pertama, cara menanam dan merawat bunga anyelir dapat diawali dengan pencarian bibit unggul. Bibit merupakan bagian awal yang tidak dapat dipungkiri bahwa bakal tunas adalah tumbuhan yang berkualitas. Untuk mendapatkannya, terdapat dua cara, yakni mencari langsung ke petani bunga anyelir atau membeli bibit yang telah mengalami proses pengemasan. Keduanya mempunyai mutu yang sama dan dapat digunakan. Selanjutnya, kita dapat menyemaikan bakal tunas pada trey yang mudah dipindahkan pasca tunas telah tumbuh.

Komposisi tanah, pasir, dan kompos

Jika tunas telah tumbuh sempurna, sebaiknya kita memindahkannya ke media lain seperti polybag, pot atau tanah secara langsung sesuai dengan keperluan. Biasanya, cara menanam dan merawat bunga anyelir untuk dibudidayakan, kita dapat menanamnya di tanah langsung dengan melubangi tanah dengan ukuran tertentu dan jarak yang tak terlalu rapat. Fungsi menanam dan merawat jenis tanaman ini, mereka akan mendapatkan oksigen (biasanya 20 cm vertical dan 20 cm horisontal) yang cukup dan tidak mengganggu pertumbuhan masing-masing tumbuhan. Pada fase ini, kita dapat menambahkan racikan tanah yang dapat menyerap air dan penyedia unsur hara. Ketiganya adalah kompos, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.

Tudung plastik

Masukkan semuanya hingga menutupi 2/3 lubang. Adapun yang terakhir, kita dapat menyiraminya supaya tanah tertutup dengan rapat. Selanjutnya, cara menanam dan merawat bunga anyelir sebagai tahap pencegahan dari hama dan pembusukan akar. Kita dapat membuat tudung di sekitar bunga. Tumbuhan ini pada dasarnya tidak membutuhkan air yang banyak, sehingga kadar air yang melimpah, justru akan mematikannya. Tidak hanya itu, daun menjadi gerbang masuknya hama seperti cendawan. Ukuran paling tepat membangun tudung plastik ini ialah baik tinggi maupun lebar harus lebih besar dari tinggi kita dan lebih lebar daripada lahan.

Berdasarkan habitat aslinya, tumbuhan anyelir ini dapat tumbuh maksimal di daerah yang sejuk dengan kisaran suhu celcius antara 15 hingga 25. Meskipun demikian, suhu paling ideal antara 20 hingga 30 celcius. Sama halnya, tanaman ini berada di ketinggian 1200 diatas permukaan laut dengan Ph tanah antara 6.5 hingga 7. Sebaliknya, jika tumbuhan ini ditanam pada daerah diluar sub tropis, maka tanaman ini tidak tumbuh sempurna bahkan lebih banyak mati. Kedua, cara menanam dan merawat bunga anyelir adalah perawatan. Pasca dua minggu penanaman, kita dapat melihat tunas yang akan segera beranjak dewasa. Biasanya, jarak satu bulan, batang yang kokoh akan berdiri dengan beberapa helai daun mengikutinya. Selain itu, jarak 20 cm antara tumbuhan ini akan segera mengecil.

Masa Panen

Fase ini menjadi fase tersulit, karena kita harus mempertahankan kondisi anyelir supaya tetap sehat. Oleh sebab itu, cara menanam dan merawat bunga anyelir dapat dilakukan dengan cara membuat pengairan dan pelembapan tanah. Sebagaimana yang telah disebutkan cara menumbuhkan dan merawat bunga anyelir bahwa tumbuhan ini tidak membutuhkan banyak kandungan air, sehingga, penyiraman sebaiknya dilakukan hanya pada waktu tertentu. Kita dapat menyiramkan air pada saat pagi hari antara pukul enam hingga delapan dan pada sore hari yang hanya dibatasi dengan menyemprotkan air ke area luar tumbuhan. Mengingat, bagian tanah bawah telah menyerap air dengan kelembapannya.

Selain itu, penggemburan tanah sangat diperlukan dengan cara memacul bagian luar tanah supaya air cepat teresap kedalam tanah. Pasca lima bulan dengan menerapkan semua langkah di atas, kita akan memetik hasilnya. Bunga akan tumbuh berdasarkan jenis anyelir teluki atau spray. Khusus cara menanam dan merawat bunga anyelir saat musim panen, kita dapat memulai memotong bunga dengan tinggi sekitar 30 cm dari tanah saat pukul empat sore hari. Selanjutnya, kita dapat mengikat setiap tangkai bunga sebanyak 12 dan merendamnya. Hal ini dilakukan supaya air terserap dan membuat bunga anyelir dapat bertahan hingga satu minggu bahkan lebih.

Kamis, 27 Desember 2018

Post Holiday bulb care

by Irene Shonle, revisiting an old favorite
The holidays are winding down and many of us now have pots of withering Amaryllis and paperwhites.  While it’s harder than I consider worth it to get paperwhites to re-bloom again in our climate (they are not hardy for planting outdoors), don't throw out your Amaryllis.  With a little care, it can bloom again next year - even better than it did this year!

Spent Amaryllis & Paperwhites
 The secret is to keep the plant actively growing after it blooms to recharge the bulb; it takes a lot of energy to produce such big flowers. If the bulb does not produce a flowering stalk the next blooming period, it is likely that has not stored enough nutrients during the post-blooming period.

After the flowers have faded, cut the flowers off to prevent seed set. Only cut the flowering stalk after it turns yellow, a green stalk continues to produce energy for the bulb.  In order to feed the bulb for next year's show, water and feed the plant regularly with an all-purpose houseplant fertilizer. Put the plant in the sunniest possible location for the rest of the winter to encourage strong leaf development. I have found that putting the pot outside during the summer after all danger of frost helps maximize photosynthesis and gives the best results. Make sure to slowly acclimate the plant to full sun to avoid sunburn (gradually increase the time spent in the sun each day for about a week).  I have also noticed that critters don't seem to bother either the leaves or the bulb - a bonus around here.  Remember to feed the plant a few times during the summer in addition to regularly watering.

Red Amaryllis
For blooms in time for the holidays, stop watering in mid-August and bring the pot inside. Let the foliage die back naturally as the soil dries out completely. When the leaves have withered, store the dormant bulb in a cool, dark and dry place for a minimum of eight to twelve weeks. Then, about six to eight weeks before you want the Amaryllis to flower again, place it in bright light and begin watering again - sparingly at first, so the bulb is not sitting in water.


If you don’t care when it blooms, there is no need to do the fall dormancy protocol. Continue watering and fertilizing the plant, and bring it inside before frost. Keep it in a sunny window, and it will usually bloom sometime in spring. The flowering stalk should emerge with or before the leaves if you have taken proper care of the plant. Watch as the number of flowers on the stalk increases in both number and size as the bulb increases in size.  Over time, the bulb may produce a new bulb, which you can remove and pot up separately. Amaryllis plants bloom best when they are somewhat pot-bound (crowded roots). They require re-potting only every 3 or 4 years. The best time to re-pot them is after they have gone through a dormant period in the fall.
Paperwhites in Winter
Irene is the County Extension Director in Gilpin County

Senin, 17 Desember 2018

Poinsettias and plants that may, or may not be, poisonous

by Kurt M. Jones
While Poinsettia plants are not actually poisonous, I was recently asked about this.  As a concerned parent of two young children, I decided to do some research about poisonous plants, and learned that the toddler in my life is more harmful to my Poinsettia houseplant than the plant is to him.
Poinsettia, not poisonous

However, this is not true of all plants in our home and landscape.  Some plants that grow in our landscape or surrounding areas can be dangerous for our children and pets.  One website that I often visit when looking into poisonous plants is CSU's Guide to Poisonous Plants, http://southcampus.colostate.edu/poisonous_plants/index.cfm.  This is a searchable website written by Dr. Tony Knight, DVM from the CSU Veterinary School.  Dr. Knight is a world-recognized expert on plant toxins for animals, but he cross references many of his plants as affecting humans.

Upon visiting the site and searching for 'humans,' a list of 22 plants was returned.  This site has good color pictures of plants, animals affected, and geographic locations of these plants.  Of course, there are many plants we are not likely to plant in our landscapes (like leafy spurge, water hemlock, death camas, or buckeyes). Yet, there are some plants that may find their way into our landscapes or potted plants (like Oleander, Autumn crocus, Glory lily, Rhododendron, Delphinium and Daffodils) that are toxic.  Easter lilies are especially toxic to house cats.
Easter lily
I also visited the Cornell University website for toxic plants, http://www.ansci.cornell.edu/plants/index.html and did a search for plants poisonous to humans.  About 55 plants were returned in this search (including several mushroom species).  Included in this list is the Poinsettia, which was surprising.  The Society of American Florists has given a 'Clean Bill of Health' to the Poinsettia plant. It is, however, wise to keep Poinsettias and other plants out of the reach of children and household pets that show a desire to chew or eat plants.  The white latex sap in the leaves and stems is mildly irritating to the mucous membranes of the mouth, and for some animals it will induce excessive salivation and vomiting if plant parts are swallowed. The wide variety of hybrid poinsettias available today have very little toxicity compared to the parent species.  Other Euphorbia’s, include the various spurges, have been shown to be hazardous to humans when handled or consumed.
Leafy spurge

I also researched the incidence of plant poisonings for this article and was surprised at some of the findings.  According to the American Association of Poison Control Centers, there were 64,236 (2.7 %) cases involving plants.  In pediatrics (age 5 or less), the percentage is higher (3.7%).  Of the plant calls received by poison control centers involved in this report, the Poinsettia was number 2 on the list.  For more information, visit their website at http://www.aapcc.org.  Should you suspect poisoning, call 1-800-222-1222.  If it is an emergency, of course, dial 911.

So what should you do to prevent unwanted poisonings?  First, keep plants out of the reach of children.  Babies and toddlers like to stick new items into their mouths, and plants parts may be a choking hazard even if they are not poisonous.  Learn to identify problematic plants in and around your home.  Do some research on potential plant additions before bringing them home and endangering children or pets.  Should you have poisonous plants in your landscape or home, consider removing or take steps to insure they cannot harm (i.e. fencing off or elevating them in your home).
Kurt Jones is the CSU Chaffee County Extension Director

Senin, 10 Desember 2018

Great reference book for insects and diseases of woody plants

by Kristina Hughes
Gardening in the mountains is full of challenges, so I am always looking for reliable sources of horticultural information pertinent to our region and our specific issues (like this blog!). And it is especially important to have good information when trying to figure out what’s wrong with a struggling plant.

For the past two seasons I have been volunteering at the Jeffco Diagnostic Clinic where people bring us their sick plants for diagnosis. They also bring us insects they suspect might be doing evil in their landscapes, mysterious fungi that have appeared unbidden (often in mulch), and unfamiliar plants about whose identity clients are simply curious. We have to solve all kinds of garden and landscape problems.

We have an entire library of resource materials at the Clinic, including compendia of turf diseases and vegetable diseases, books large and small on almost every plant pathology subject. But I have found that there one which is my favorite. I don’t leave home without it (literally - I keep a copy in my car at all times). It’s easy to use and easy to understand. It’s geared specifically to problems in Colorado. I’ve been known to read it in my spare time because it’s so well organized and has such good pictures.....


It is ‘Insects and Diseases of Woody Plants in Colorado’ from CSU Extension, 2014 edition. It is a soft-cover, spiral-bound book of 322 pages and it cost $40 when I bought my copy several years ago.

It’s easier to use than any of the other books because in the back near the index there is a excellent key which directs the reader to the most likely culprits for any given plant.

Have you ever wondered why Ponderosa pines drop the tips of their branches periodically? If you looked in the back of this book, under ‘Pines’ there is a subsection for ‘Affecting trunk and larger branches’ and then a listing for ‘Chewing off twigs’ which directs you to read about Abert's squirrels on page 259. There you will find pictures of the types of damage squirrels can do to trees along with detailed information about which plants they damage, times of year damage is most likely to occur, life cycle of squirrels and recommendations for management. It is just enough detail for a layperson to be able to identify the problem and execute a solution confidently, without getting lost in overly technical jargon.

Spruce Gall Photo by Kristina
Have you seen this on a spruce? 

















Or this on an aspen?
Poplar Twiggall Fly Photo by Utah State Extension

With this book, it’s easy to find out that the first one is Cooley Spruce Gall (page 140) and its mostly a cosmetic issue which usually doesn’t require intervention. The second one is caused by Poplar Twiggall Fly (page 141)which also doesn’t do much damage to the plant. 

This book addresses only problems of woody plants. But our woody plants are long-lived, important foundational elements in our landscapes and their loss can be devastating. This book contains a very broad range of information on insects, larger animal pests, bacteria, fungi, as well as non-living causes of disease, all organized in a highly accessible manner, which makes it easier for us to help our plants when they are struggling. I wish there were more books like this for other types of plants.

We have so many challenges in the mountains and having correct information allows us to be more effective when dealing with those challenges. I have found this book to be incredibly useful both in my personal gardening and in my various Master Gardener roles. It’s also just fun to read!

Kristina Hughes
Clear Creek County Master Gardener

Minggu, 09 Desember 2018

CARA BUDIDAYA LADA YANG MUDAH DAN MENGUNTUNGKAN

https://tipspetani.blogspot.com/2018/12/cara-budidaya-lada-yang-mudah-dan.html

Tertarik dengan usaha budidaya tanaman lada atau merica? Simak uraian berikut yang akan membahas mengenai bagaimana cara menanam lada. Jika Anda sudah mengetahui bagaimana cara menanamnya mungkin Anda akan semakin yakin untuk melakukannya. Langsung saja, berikut adalah hal-hal yang harus Anda perhatikan dalam membudidayakan tanaman lada:

Pembibitan lada

Dalam menyiapkan bibit, Anda dapat menggunakan bibit berupa stek ataupun biji. Untuk stek lebih banyak digunakan karena lebih murah dan juga lebih mudah. Untuk syarat-syarat stek di antaranya yaitu:
  • Berasal dari sulut yang panjang dan tumbuhnya ke atas serta melekat pada pohon yang disandar.
  • Panjang stek minimal 7 ruas, stek ini dapat diambil dari satu tanaman yang sama secara terus-menerus.
  • Stek dapat diambil dari batang yang sedikit mengayu dan hanya dari tanaman yang telah berumur kurang lebih 2 tahun.
  • Pohon induknya haruslah kuat dengan pertumbuhan yang bagus serta memiliki daun berwarna hijau tua.
Sementara untuk bibit biji biasanya hanya digunakan jika tidak ada lagi bahan stek. Sementara bahan bibit sangat jarang digunakan karena harganya yang mahal. Untuk membuat sendiri, Anda hanya dapat melakukannya dari biji yang benar-benar sudah tua. Sementara biji tersebut telah terisolasi bahkan sejak masih berupa bunga.

Cukup rumit memang cara pembuatannya sehingga jika Anda membeli bibit biji harganya cukup mahal.

CARA PENANAMAN LADA DI LAHAN KEBUN

Untuk membudidayakan lada, Anda harus menyiapkan tiang-tiang pemanjang untuk mendukung pertumbuhan lada. Tiang-tiang tersebut terdapat 2 macam yaitu tiang kayu atau tiang beton, dapat juga pohon hidup. Jika menggunakan tiang kayu sebaiknya ditanam dengan jarak 2,5x2,5 meter.

Selanjutnya buatlah lubang tanaman di sekeliling tiang yang ukurannya yaitu 50x50x50 cm. Jika tanah miring, maka buatlah teras-teras atau Anda juga dapat menanam tanaman penutup tanah. Sementara jika tanahnya datar maka buatlah selokan untuk membuang air.

Untuk penanaman di kebun, Anda dapat menanam langsung batang stek di lubang tanam yang telah Anda persiapkan. Untuk itu, sebelum melakukan penanaman sebaiknya sebar batang stek di sekitar tiang pemanjat. Untuk menanamnya, masukkan 3 sampai 4 ruas dari batang stek lalu diletakkan miring.

Demi mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum melakukan penanaman sebaiknya pupuk lahan yang Anda gunakan menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Dengan begitu tanah akan menjadi lebih gembur dan subur untuk ditanami tanaman lada. Jangan lupa untuk memberikan pelindung pada stek yang baru saja Anda tanam.

CARA PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN TANAMAN LADA

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa melakukan pemeliharaan atau perawatan sangatlah penting dalam budidaya merica. Hasil panen sangat bergantung dari baik tidaknya Anda melakukan pemeliharaan.

Untuk pemeliharaan yang tepat yaitu dimulai dengan menjaga lahan dari rerumputan yang mengganggu. Anda harus membersihkan kebun secara rutin dari rerumputan jika ingin tanaman lada Anda tumbuh subur.

Jika rerumputan tersebut tidak dibersihkan maka nutrisi yang seharusnya digunakan tanaman lada akan digunakan oleh rerumputan. Sudah pasti kebun lada yang bersih menjamin hasil panen yang lebih baik.

Selain menjaga kebun dari rerumputan, Anda juga harus memangkas berat pohon pemanjat di musim penghujan. Sementara di musim kemarau, Anda dapat memangkas tanaman lada secara ringan saja.

Kemudian ikatlah tanaman lada, Anda pada tiang pemanjat agar tanaman dapat melekat secara sempurna di tiang pemanjat. Untuk mengikatnya cukup pada cabang yang tumbuh ke atas saja, yang tumbuh ke samping tidak perlu. Tidak hanya itu, Anda juga harus membuang cabang-cabang yang ada pada pangkal pohon yang menutupi tanah.

Pemangkasan penting untuk dilakukan agar cabang samping menjadi lebih banyak. Cabang samping tersebutlah yang akan menghasilkan buah lada. Semakin banyak cabang samping maka akan semakin banyak buah lada yang akan dihasilkan.

Tidak hanya itu, pemangkasan juga dapat membuat pohon tumbuh subur dan rimbun. Untuk melakukan pemangkasan dalam budidaya lada ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, antara lain yaitu:
  • Pemangkasan dilakukan hanya untuk ruas yang tidak memiliki cabang samping.
  • Pemangkasan dilakukan untuk tanaman yang memiliki 8 sampai 9 ruas dengan ketinggian 25 sampai 30 cm dari permukaan tanah.
  • Pemangkasan dilakukan untuk tunas yang tumbuh dari batang stek utama. Tunas tersebut juga dapat digunakan untuk bibit tanaman lada.
  • Pemangkasan dilakukan untuk sulur yang tumbuh lebih dari 10 ruas pada tiang pemanjang. Lakukan pemangkasan sampai hanya tertinggal 3 atau 4 ruas saja dari pangkasan yang pertama.
  • Pemangkasan dilakukan terus-menerus sampai sulur berada di ujung tiang pemanjat.
PEMUPUKAN TANAMAN LADA AGAR BERHASIL

Hal berikutnya yang juga harus Anda lakukan yaitu memupuk tanaman lada yang Anda budidayakan. Hal ini penting dilakukan demi kesuburan pertumbuhan dan perkembangan tanaman lada Anda. Jika tanaman Anda subur, maka hasil panen tanaman lada Anda akan semakin tinggi.

Pupuk yang dapat Anda gunakan yaitu pupuk kandang ataupun pupuk kompos. Selain murah, pupuk-pupuk tersebut memiliki khasiat ampuh untuk menyuburkan tanah. Pupuk-pupuk tersebut dapat diberikan sebanyak 5 sampai 10 kg per lubang tanaman. Sementara untuk pemberian pupuk buatan dapat Anda lakukan jika dirasa lahan kurang subur.

Senin, 03 Desember 2018

Pilihan Bijaksana Mengkonsumsi Selada Iceberg

TANILOKAL - Selada-Iceberg atau sering disebut juga selada bokor pada masa kini sering dijumpai dalam menu makanan, salah satunya adalah menu salad. Di hotel ataupun restaurant, kita menjumpainya dalam bentuk potongan sayur yang dicampur dengan saos mayonnaise. Bentuk daunnya yang menyerupai mangkuk juga sering digunakan sebagai pembungkus pada beberapa menu masakan. Makanan cepat saji pun tidak luput memasukkannya sebagai bahan pelengkap.

Ada beberapa alasan mengapa selada ice-berg sangat popular sebagai pelengkap menu masakan. Salah satunya adalah cita rasanya.

Selada iceberg

Selada iceberg dikenal memiliki rasa yang renyah dan segar sehingga menjadi pilihan yang sangat bagus untuk menu salad. Ketika selada dikombinasikan dengan beberapa menu, akan memberikan rasa segar dan renyah pada lidah tanpa merusak cita rasa menu andalan. Inilah salah satu alasan mengapa selada iceberg banyak digunakan dalam beberapa menu. Selain itu, selada bokor adalah selada yang paling tahan lama diantara selada yang lainnya. Ini tentu pilihan yang sangat ekonomis untuk meminimalisir pembusukan. 

Sebenarnya selada satu ini kerap mendapatkan kritik yang buruk. Hal itu disebabkan oleh nilai gizinya yang lebih sedikit dari selada lainnya. Namun, hal tersebut tidak dapat menghapus bahwa selada bokor juga memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi pengkonsumsinya. Hal ini justru sangat potensial bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Nilai kalori yang rendah sangat bagus bagi mereka yang ingin diet. Selain itu, selada bokor memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga ide bagus untuk memakannya saat terik.

Meskipun selada bokor memiliki kandungan yang lebih sedikit dari yang lain, namun keunggulan cita rasanya membuat selada ini adalah keputusan yang bagus untuk dimasukan pada menu makanan mereka yang tidak menyukai sayuran. Mengkonsumsi selada bokor adalah lebih baik bagi mereka, daripada tidak sama sekali. Hal ini tentu juga berlaku untuk anak-anak kecil yang kerap tidak menyukai sayuran. Padahal nutrisi pada sayuran sangat penting bagi tubuh.

Tanaman iceberg

Selada bokor yang paling penting bagi mimpitani, tentu adalah mengenai budidayanya. Saat ini peluang budidaya sayur satu ini sangat bagus di Indonesia. Apalagi selada satu ini merupakan selada yang daya simpannya lebih lama dari selada lainnya. Satu keputusan yang tepat lagi untuk membudidayanya bukan? Kita dapat memilih lokasi yang tinggi dan sejuk untuk menanamnya. Dan yang paling penting, tetap gunakan cara sehat juga dalam budidaya.

Sumber:

https://www.thespruceeats.com/what-is-iceberg-lettuce-995721
https://sains.kompas.com/read/2011/06/20/15391344/menikmati.segar.dan.renyahnya.selada\
https://www.healthline.com/health/food-nutrition/iceberg-lettuce

LADA BISNIS REMPAH YANG TERNYATA SANGAT MENJANJIKAN

https://tipspetani.blogspot.com/2018/12/cara-budidaya-lada-yang-mudah-dan.html

Budidaya lada adalah salah satu usaha atau bisnis pertanian yang cukup banyak dilakukan di Indonesia. Bisnis yang satu ini memang sangat menguntungkan mengingat merica atau lada dapat tumbuh subur di Indonesia. Lada sendiri merupakan salah satu rempah-rempah yang sangat populer bahkan sampai ke penjuru dunia.

Lada merupakan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan untuk aneka masakan. Lada memiliki rasa pedas yang berbeda dari rasa pedas yang dihasilkan oleh cabai. Hampir semua masakan dapat dibumbui dengan lada agar rasanya lebih sedap dan nikmat.

Lada atau merica tersedia dalam beberapa jenis, yang paling populer yaitu lada hitam dan lada putih. Namun selain kedua jenis tersebut masih ada lagi jenis lada lain yaitu lada hijau. Pohon lada dapat tumbuh dengan ketinggian lebih dari 2 meter.

Komoditas tanaman lada saat ini terbilang cukup bagus dan ada banyak orang yang tertarik mengerjakan usaha budidaya tanaman yang satu ini. Bagaimana tidak, usaha ini dapat memberikan keuntungan yang tidak sedikit. Sementara untuk memulai budidaya tanaman lada, Anda harus memulainya dengan langkah yang tepat.

Mulai dari penanaman sampai perawatan, Anda harus melakukan yang terbaik. Jika Anda melakukan perawatan yang baik maka hasil panen budidaya lada yang Anda lakukan juga akan baik.

Di Indonesia sendiri kesuburan tanaman lada sangat dipengaruhi oleh harga lada di pasaran. Yang mana para petani banyak yang malas merawat lada-ladanya karena tidak memiliki nilai jual tinggi. Akibatnya tidak hanya panen yang sedikit tetapi banyak pohon lada yang mati karena tidak dirawat. Sebaliknya, jika harga lada melambung tinggi maka para petani lada akan melakukan perawatan dengan baik.

Hal ini seharusnya tidak terjadi lagi karena setiap bahan-bahan masak dapat naik ataupun turun harganya kapan saja. Tidak hanya merica atau lada saja yang harganya dapat berubah-ubah, harga bahan pangan lain juga dapat berubah kapan saja. Namun sampai saat ini permintaan pasar akan lada masih cukup tinggi.

Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa Anda harus memilih untuk menjalankan usaha budidaya tanaman lada. Usaha yang satu ini mungkin dapat menjadi usaha yang membuat keuangan Anda jauh lebih baik. Tentunya jika Anda mampu memproduksi lada dalam jumlah besar dan berkualitas.

Beranda pertanian masa kini