Minggu, 11 Maret 2018

TIPS PETANI MENGATASI TANAMAN BUAH NAGA GAGAL BERBUAH

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html


Setiap petani yang menanam tanaman tentunya memiliki niat besar untuk membuat tanaman besar sukses besar ketika panen nantinya. Karena panen yang sukses tentunya membuat perjuangan dari petani ketika menanam menjadi tidak sia-sia, bahkan juga menghasilkan keuntungan.

Hal tersebut juga tidak terkecuali bagi petani Buah Naga. Dimana seperti yang diketahui Buah Naga akhir-akhir ini memang tengah menjadi buah yang menjadi primadona. Hal tersebut bisa terjadi tentunya bukan tanpa alasan.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Dimana alasan utamanya adalah pangsa pasar dari Buah Naga yang memang sangat besar. Sehingga membuat Buah Naga mulai banyak dicari-cari oleh banyak pihak untuk menjadi salah satu buah yang dikonsumsi. Sehingga tidak heran apabila membuat banyak pihak yang tertarik untuk menjadi petani dari Buah Naga.

Namun bukan berarti menanam Buah Naga tidak memiliki risiko. Salah satu risiko yang harus dihadapi adalah Buah Naga yang gagal berbuah. Tapi tenang saja, karena dibawah ini akan dijelaskan cara mengatasi tanaman Buah Naga yang gagal berbuah:

1. Melakukan Perkawinan Buah Secara Manual
Terjadinya buah pada tiap tanaman tentunya adalah karena terjadinya perkawinan. Dari perkawinan inilah nantinya akan terjadi pembuahan yang akan menghasillkan buah.

Namun sayangnya, tidak semua tanaman bisa memiliki kesempatan dan juga kemampuan yang sama untuk bisa melakukan perkawinan secara alami tersebut. Sehingga apabila tanaman Buah Naga yang mengalami gagal berbuah bisa jadi karena perkawinan alaminya yang gagal untuk terjadi.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Disinilah peranan dari petani dibutuhkan untuk membantu perkawinan dari tanaman tersebut sehingga nantinya menghasilkan buah. Dimana perkawinan yang bisa dilakukan oleh petani adalah perkawinan yang dilakukan secara manual. Yaitu mempertemukan antara batang jantang dengan yang betina. Sehingga penyerbukan atau pembuahan dari tanaman tersebut akan bisa terjadi.

Walaupun tentunya perkawinan yang tidak dilalui secara manual maka bisa menghasilkan buah Naga yang tidak terlalu sempurna. Namun hal ini bisa diantisipasi dengan pengawasan yang baik dan juga disiplin. Sehingga resiko tersebut bisa dihindari.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
2. Tambahkan Pupuk
Hal lainnya yang bisa menjadi penyebab dari sebuah tanaman mengalami kegagalan ketika pembuahan adalah nutrisi yang kurang masuk. Sehingga membuat pembuahan dari buah mengalami banyak hambatan bahkan tidak menutup kemungkinan yaitu kegagalan. Sehingga hal ini tentunya bisa dilakukan dengan cara mengantisipasinya.

Yaitu dengan cara menambahkan pupuk untuk tanaman tersebut. Dimana pupuk yang diberikan haruslah pupuk khusus yang mengandung beberapa zat tertentu. Dimana nantinya zat yang terkandung dari pupuk ini bisa membantu perkembangan dari buah yang gagal tumbuh. Dimana untuk zat ini bisa mencari pupuk yang mengandung unsur P lebih tinggi daripada unsur N. Karena pupuk dengan ciri-ciri tersebutlah yang nantinya akan memberikan bantuan lebih untuk tumbuhan Buah Naga.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
3. Bisa Juga Gunakan Pupuk Kandang
Penggunaan pupuk kandang ternyata juga bisa memberikan opsi lain bagi tanaman yang sedang mengalami pembuahan yang gagal. Seperti yang diketahui, setelah sebelumnya memberikan pupuk khusus maka kali ini bisa memberikan tambahan dengan memberikan pupuk kandang. Dimana usahakan mencari pupuk kandang yang sudah kering.

Karena pupuk kandang yang sudah kering dipastikan mampu memberikan efek yang lebih baik daripada pupuk kandang yang masih basah. Sehingga pastikan untuk mencari pupuk kandang yang kering dan juga terhindar dari cairan kimia. Hal ini untuk memastikan baha pupuk kandang tersebut tidak terkontaminasi oleh berbagai zat yang berbahaya.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html
Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman
Buah Naga telah menjadi jenis buah yang cukup familiar bagi orang-orang di Indonesia. Padahal awalnya Buah Naga hanya tersebar di Negara Meksiko, Amerika Tengah hingga Afrika Selatan. Namun dengan seiring berjalannya waktu, penyebaran dari Buah Naga mulai menyebar ke berbagai negara. Termasuk salah satunya adalah Indonesia. Buah Naga sendiri menjadi salah satu jenis buah yang cukup digemari oleh keluarga Indonesia.

Hal tersebut terjadi bukan hanya karena Buah Naga memiliki rasa yang enak maupun segar, namun juga karena banyaknya kandungan manfaat dari buah yang berwarna merah menyala tersebut.

Mulai dari kaya kandungan akan vitamin C hingga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kanker. Sehingga hal tersebut membuat banyak orang berbondong-bondong untuk menanam Buah Naga. Namun ternyata menanam Buah Naga bukannya tanpa ada tantangan. Salah satu tantangannya adalah hama yang menyerang buah berwarna merah tersebut.

Berikut ini ada beberapa cara pengendalian hama dan penyakit tanaman Buah Naga:

1. Semut
Hewan berukuran kecil ini nyatanya mampu menjadi masalah besar bagi petani yang tengah menanam buah Naga. Hal tersebut disebabkan karena hewan yang biasanya berkumpul dalam jumlah banyak tersebut akan menyerang tanaman Buah Naga yang tengah berbunga.

Gigitan yang diakibatkan dari semut tersebut membuat kualitas dari Buah Naga akan menurun, bahkan meninggalkan bintik yang mengurangi minat pembeli. Cara paling ampuh untuk mengendalikan hama berbentuk semut ini adalah siapkan cairan Gusadrin kurang lebih 2 cc/liter dan kemudian semprotkan pada bagian Tanaman Buah Naga yang bermasalah tersebut.

2. Tungau
Hama tanaman Buah Naga bukan hanya datang dari Semut namun juga binatang kecil lainnya yaitu Tungau. Dimana efek dari hama Tungau ini ternyata tidak main-main. Dimana Tungau akan menyerang tanaman Buah Naga yang tengah tumbuh dan membuat batang tanaman berubah menjadi coklat. Apabila tidak dilakukan tindakan maka kemungkinan yang paling terburuk adalah Tanaman Buah Naga yang diserang oleh Tungau bisa mati. Cara mengatasinya adalah dengan menyemprotkan cairan Omite dengan dosis 1-2 gr/liter. Dimana hal tersebut harus dilakukan secara rutin selama satu minggu.

3. Kutu Putih/ Kutu Sisik
Hama berikutnya datang dari Kutu Putih maupun Kutu Sisik. Dimana gigitan dari kedua binatang tersebut membuat batang dari Tanaman Buah Naga akan mengusam dan perlahan akan berubah menjadi coklat. Hal tersebut akan membuat pertumbuhan dari tanaman Buah Naga akan terganggu bahkan kemungkinan terburuknya adalah gagal panen.

Hal tersebut disebabkan karena tanaman Buah Naga yang tidak tumbuh secara sempurna. Cara yang paling mudah untuk mengatasinya adalah dengan menggunakan cairan Kanon sebanyak 1 hingga 2 cc/liter. Dimana cairan Kanon tersebut disemprotkan pada sela-sela tanaman yang ditinggali oleh Kutu Putih maupun Kutu Sisik.

4. Bekicot
Ternyata hewan berlendir ini juga bisa menjadi salah satu hama yang menyerang tanaman Buah Naga. Dimana Bekicot akan menggigit batang dari tanaman Buah Naga dengan perlahan. Gigitan tersebutlah yang kemudian membuat batang dari tanaman Buah Naga akan berubah menjadi kecoklatan dan perlahan akan membusuk. Sesuatu yang membuat tanaman Buah Naga cepat atau lambat akan mati. Dimana cara penganggulangan dari hama Bekicot selain tentu membuangnya adalah menjaga kebersihan di sekitar lingkungan penanaman Buah Naga.

Karena kehadiran Bekicot di sekitar penanaman tanaman Buah Naga karena lingkungan yang tidak terjaga dan juga banyaknya kotoran yang memancing hadirnya Bekicot. Diatas adalah jenis hama yang seringkali menyerang Tanaman Buah Naga dan bagaimana cara mengatasinya. Agar nanti tanaman Buah Naga yang ditanam bukan hanya bebas dari hama namun juga menghasilkan panen dengan kualitas terbaik.

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/tips-petani-mengatasi-tanaman-buah-naga.html

Sabtu, 10 Maret 2018

CARA PRAKTIS MENANAM RUMPUT GAJAH MINI

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/cara-praktis-menanam-rumput-gajah-mini.html


Rumput gajah mini (Pennisetum purpureum schamach ) semakin naik pamor sebagai dekorasi taman. Perannya tak hanya sebagai penutup tanah, tapi sebagai pemanis nat lantai carport dan pembatas teras dengan taman.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/cara-praktis-menanam-rumput-gajah-mini.html
Daunnya berwarna hijau pekat menyejukkan mata. Ciri khas lainnya, berdaun tebal dengan tepian yang agak keriting. Panjang daunnya hanya 5cm, meskipun rumput gajah biasa ada yang mencapai 10cm, dengan akar sepanjang 5cm-8cm. Meski tampilannya agak “pendek”, tapi terlihat rapi.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/cara-praktis-menanam-rumput-gajah-mini.html
Daya tarik rumput yang harganya berkisar Rp25.000 – Rp35.000 per meter persegi ini ada pada tampilan yang lebih rapi dibanding saudaranya, rumput gajah “maksi”. Daunnya pendek dan tak cepat gondrong.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/cara-praktis-menanam-rumput-gajah-mini.html
Anda pun tak perlu repot mencukurnya tiap bulan. Untuk menjaga kesuburan, Anda cukup menaburi urea dan NPK tiap dua minggu sekali. 

Mari, kita simak langkah praktis untuk menanam rumput gajah mini ini:

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/cara-praktis-menanam-rumput-gajah-mini.html
  • Gemburkan tanah menggunakan cangkul. Cangkul dan balikkan tanah hingga kedalaman sekitar 20cm. Setelah itu, ratakan permukaan tanah.
  • Siapkan rumput dalam bentuk dan ukuran kecil. Pecah rumput besar menjadi ukuran lebih kecil, antara 3cm-5cm. Setelah itu, benamkan rumput ke dalam tanah hingga seluruh akarnya tertimbun. Benamkan rumput secara zig-zag sehingga nantinya pertumbuhan rumput subur, rapat, dan rapi.
  • Perkuat “ikatan” rumput dengan tanah. Pukul perlahan permukaan rumput hingga akarnya melekat ke dalam tanah.
  • Ratakan juga posisi rumput dan permukaan tanah dengan menggunakan permukaan lebar batu bata atau balok kayu. Kemudian, diamkan rumput selama satu minggu hingga akarnya tumbuh.
  • Taburkan pupuk urea dan NPK secara merata. Lakukan proses ini dua minggu kemudian.
  • Siram dengan air menggunakan gembor (ceret) yang berlubang kecil. Tekanan rendah akan menghindari penggenangan air pada tanah dan rumput yang dapat mengakibatkan pembusukan rumput.
http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/cara-praktis-menanam-rumput-gajah-mini.html

BUNGA KEMBANG MERAK UNTUK PENGOBATAN HERBAL YANG MUJARAB


Kembang merak adalah salah satu tanaman hias populer dari suku polong-polongan (Fabaceae). Biasanya ditanam di pekarangan, kadang-kadang bergerombol, dengan bunga berwarna merah kekuningan yang cerah. Habitusnya berupa perdu yang bisa mencapai tiga meter. Asalnya dari Amerika Serikat bagian selatan. Tumbuhan ini adalah flora nasional Barbados.

Nama daerah Kembang Merak:
Nama-nama daerah tanaman Kembang Merak tersebut antara lain merakan (Jawa), kembang patra kembala (Sunda), perak kegel (Madura), bunga kacang (Sulawesi Utara), jambul merak (Melayu).

Kandungan Kimia dan Efek farmakologis Kembang Merak :
Bunga kembang merak memiliki rasa manis, tawar, dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada bunga kembang merak diantaranya tanin, gallic acid, resin, zat merah, dan beuzoic acid. Pada K daunnya terkandung alkaloid, saponin, tanin, glucoside, dan calcium oksulat. Sementara pada kulit kayu terkandung plumbagin, lumbagol, tanin, zat samak, alkaloid, saponin, dan kalsium oksalat. Efek farmakologis yang dimiiki oleh bunga kembang merak di antaranya melancarkan sirkulasi darah dan haid, abortivum, dan emenagogum. Selain itu, kulit kayu kembang merak mempunyai efek kelat dan berfungsi sebagai peluruh haid.

Khasiat dan Manfaat Kembang Merak
1. Diare akut
Tumbuk halus 5 g kering atau 10 g segar kulit batang kembang merak, lalu seduh dengan 100 cc air panas dan minum dua kali sehari.

2. Hepatitis
Rebus 30 g daun kembang merak dan 30 g daun serut (Streblus asper Lour.) dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring, lalu minum saat hangat dua kali sehari masing-masing 1 gelas.

3. Kejang panas pada anak
Cuci bersih 5 kuntum bunga kembang merak, 1/4 genggam daun kembang merak, 3 jari akar kembang merak, dan 3 jari kulit batang kembang merak. Tumbuk halus semua bahan lalu tambahkan air garam secukupnya. Gunakan untuk menggosok leher, punggung, dan kaki anak.

4. Panas
Seduh 5 g kering atau 20 g segar bunga kembang merak dengan 1 gelas air panas. Minum air seduhan saat hangat.

5. Perut kembung
Tumbuk halus daun kembang merak, alang-alang, dan bawang putih secukupnya sampai menjadi bubur. Balurkan campuran bahan pada perut sebagai obat luar.

6. Sariawan
Rebus 30 g daun kembang merak dengan 4 gelas air sampai mendidih, lalu gunakan untuk berkumur.

Catatan:
Wanita hamil dilarang minum ramuan ini.

Jumat, 09 Maret 2018

CARA SUKSES BUDIDAYA BUAH KIWI


Harga yang mahal membuat kiwi jarang dikonsumsi langsung. Tapi minimal, kiwi dapat ditambahkan ke dalam berbagai olahan yang sangat digemari oleh keluarga. Jika musimnya, kiwi sangat mudah ditemukan dengan harga yang tidak terlalu mahal.

Bagi masyarakat, kiwi biasanya diolah menjadi puding atau minuman yang menyegarkan. Dalam penyajian makanan secara internasional, kiwi lebih sering digunakan sebagai granis yang juga berfungsi sebagai isian makanan yang disajikan, seperti salad buah. Makanya, dengan terus meningkatknya kebutuhan akan buah ini, usaha budidaya buah kiwi masih menjanjikan. Apalagi, kiwi bukanlah tanaman yang sulit dibudidayakan.

Pohon kiwi dapat tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Kamboja, malaysia dan Indonesia.

Kiwi secara komersial tumbuh pada struktur dukungan kokoh, karena dapat menghasilkan beberapa ton per hektar, lebih dari tanaman merambat agak lemah dapat mendukung. Biasanya ini dilengkapi dengan sistem air untuk irigasi dan perlindungan embun beku di musim semi.

Kiwi anggur membutuhkan pemangkasan kuat, mirip dengan anggur. Buah ditanggung pada satu tahun dan tongkat yang lebih tua, tetapi produksi menurun karena setiap usia tebu. Tongkat harus dipangkas mati dan diganti setelah tahun ketiga mereka.

Tanaman biasanya dioecious, yang berarti individu tanaman baik laki-laki atau perempuan. Hanya perempuan tanaman berbuah, dan hanya jika pollenized oleh pabrik laki-laki. Satu pollenizer laki-laki diperlukan untuk setiap 3-8 anggur perempuan.

Suatu pengecualian adalah ‘Issai’, hybrid kultivar a (Actinidia arguta x polygama) dari Jepang, yang memproduksi bunga sempurna dan dapat diri penyerbukan, sayangnya tidak memiliki semangat, kurang kuat daripada bentuk A. paling arguta dan bukan merupakan produsen besar .

Kiwi ini sangat sulit untuk penyerbukan, karena bunga tidak terlalu menarik bagi lebah. Beberapa pukulan produsen dikumpulkan serbuk sari di atas bunga betina. Umumnya, pendekatan yang paling sukses, meskipun, adalah saturasi penyerbukan, di mana populasi lebah dibuat begitu besar (dengan sarang menempatkan di kebun) yang lebah terpaksa menggunakan bunga ini karena persaingan yang ketat untuk semua bunga dalam jarak penerbangan.

Cara Budidaya Kiwi


A. Proses Penyiapan Lahan
Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar. Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya. Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.

Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 x 2 meter. Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan dua minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.

B. Proses Pembenihan
Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara menyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.

Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh). Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.

C. Proses Penanaman
Setelah biji-biji buah kiwi mempunyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan. Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.

D. Proses Pemeliharaan
Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah. Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan. Selain itu kita juga perlu memeliharabunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak. (Int)

Kandungan Gizi Buah Kiwi

Dari penelitian yang dilakukan oleh Dr Paul La Chence yang dipublikasikan oleh Journal of the American College of Nutrition. Hasil penelitianya menujukan bahwa kiwi merupakan buah yang kepadatan nutrisinya paling tinggi dibandingkan buah-buahan lain. Ini menunjukan bahwa kiwi mengandung kepadatan nutrisi terbaik dibandingkan buah lainnya.

Di dalam kiwi terkandung asam amino arginin dan glutamate. Arginin bersifat vasodilator atau penurun tekanan darah dan membantu meningkatkan aliran darah. Asam amino ini juga terbukti mampu mengobati gejala impotensi ringan.

Kandungan mineral esensisal dalam kiwi juga sangat banyak. Seperti kalium, kalsium, magnesium, seng, tembaga, mangan dan fosfor. Mineral kalium dalam kiwi bisa mencapai 5,4 mg/kalori.

Kalium berfungsi menjaga fungsi gerak reflek sistem saraf dan menjaga fungsi otot. Mineral ini juga berperan sebagai penurun tekanan darah tinggi. Sedangkan mineral magnesium dalam kiwi mampu mencegah serangan jantung dan hipertensi.

Vitamin dalam kiwi juga sangat beragam. Kandungan vitamin C di dalam kiwi jumlahnya 17 kali lipat lebih banyak dibandingkan apel.

Kiwi juga mengandung vitamin E, B1, B2, B6 dan vitamin A. Peran vitamin C dan E dalam kiwi berfungsi sebagai antioksidan, zat penangkal radikal bebas penyebab penuaan dini dan pencegah sel kanker.

Tingginya kandungan vitamin C dalam kiwi menjadikan buah ini dapat mempertahankan trubuh dari serangan flu dan Kiwi terkenal sebagai buah penghasil vitamin C terbesar diantara buah-buahan yang lain. Bentuk buahnya yang unik, berbulu dengan tekstur buah yang khas, membuat kiwi digunakan sebagai granis atau hiasan makanan.

PANDUAN MENANAM JERUK BALI

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/panduan-menanam-jeruk-bali.html


Buah jeruk sendiri memiliki banyak sekali jenis dan macamnya tergantung dari ukuran dan rasa. Ada jeruk berukuran kecil sekecil bola bekel hingga jeruk berukuran sebesar bola basket. Ada pula jenis jeruk dengan rasa sangat asam hingga jeruk manis dan berbeda jika anda melihat Cara Penanaman Aquaponik, hal ini tentunya juga mempengaruhi harga jeruk tersebut.

Dengan ukuran dan rasa yang berbeda, jeruk memiliki banyak sekali jenis dari segi nama. Mulai dari jeruk limau, jeruk nipis, jeruk keprok, jeruk lemon, hingga jeruk bali. Dari semua jenis jeruk yang ada berbeda jika anda melihat Cara Mengatasi Penyakit pada Tanaman Tomat, jeruk bali merupakan salah satu jenis jeruk yang banyak digemari orang. Tidak hanya karena ukurannya yang cukup besar, jeruk bali memiliki rasa yang lezat. Biasanya jeruk bali memiliki rasa manis asam dan segar dengan bulir jeruk yang berukuran lebih besar dari jenis jeruk lainnya.

Adapun ciri dari jeruk bali, dilihat dari segi tanamannnya jeruk bali memiliki ukuran yang lebih besar disbanding dengan tanaman jeruk lainnya. Kulit buah dari jeruk bali bisa dibilang sangat tebal dan membutuhkan alat seperti pisau untuk mengupasnya. Adapun daging jeruk bali yang berbeda dengan jenis jeruk lainnya. Jika jeruk pada umumnya memiliki daging buah dan bulir berwarna kuning, jeruk bali memiliki daging buah dan bulir berwarna kemerahan. Adapun tekstur buah jeruk bali yang renyah dan sangat segar, hal ini karena jeruk bali memiliki kandungan air lebih banyak.

Cara Menanam Jeruk Bali dalam Pot

Bagi anda yang memiliki kegemaran bercocok tanam terutama tanaman buah, anda bisa menjadikan jeruk bali sebagai pilihan alternatif anda. Dan bagi anda yang tertarik, berikut kami sampaikan infirmasi seputar cara menanam jeruk bali dalam pot. Hal ini tentunya mengacu pada media tanam jeruk bali yang tidak hanya dapat ditanam secara langsung di tanah. Selain itu, akan lebih praktis dan hemat jika anda menanam jeruk bali dalam pot. Dan berikut merupakan penjelasan serta rincian singkat dan praktis yang bisa anda ikuti.
Bibit Jeruk Bali

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/panduan-menanam-jeruk-bali.html

Langkah pertama dalam cara menanam jeruk bali dalam pot yang tepat yaitu menyiapkan bibit tanaman jeruk bali. Ada banyak cara yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan bibit jeruk bali yang berkualitas dan layak tanam :
  • Pertama anda bisa memperoleh bibit secara langsung dari biji jeruk bali. Jika anda ingin mendapatkannya dari biji berbeda dengan Cara Budidaya Ikan Aquaponik, maka keringkan biji terlebih dahulu dengan cara menjemurnya selama kurang lebih 2 hingga 3 hari.
  • Setelah biji kering, angin- anginkan selama 5 menit dan rendam dalam air selama kurang lebih 4 hingga 7 jam.
  • Buatlah media semai menggunakan wadah tray ataupun polybag, campurkan tanah, sekam dan pupuk dengan perbandingan 2: 1: 1 dan masukkan ke dalam wadah tersebut.
  • Sebarkan biji jeruk bali pada wadah dan tutup biji dengan tanah campuran yang sama. Setelah itu lembabkan tanah dengan menyiramnya menggunakan metode spray.
  • Lakukan proses perawatan hingga benih menjadi bibit dengan ketinggian mencapai 10 cm.
  • Selain itu, anda juga bisa memperoleh bibit dengan cara vegetative yaitu melakukan proses stek dan cangkok.
  • Untuk memperoleh bibit dari stek dan cangkok, anda tentunya perlu memilih indukan yang unggul, tidak berpenyakit ataupun cacat.
  • Adapun cara paling mudah dar efektif yaitu dengan membeli bibit jeruk bali secara langsung ataupun online. Untuk mendapatkan bibit unggulan anda perlu melihat review ataupun bertanya terlebih dahulu kepada penjualnya.
  • Jika anda membeli bibit, usahakan bibit merupakan jenis bibit yang sudah siap tanam dengaan ketinggian sekitar 30 hingga 40 cm.

Media Tanam Bibit Jeruk Bali

Setelah anda menyiapkan bibit jeruk bali yang berbeda dengan Cara Mengatasi Penyakit Busuk Akar pada Tanaman Padi, langkah selanjutnya dalam cara menanam jeruk bali dalam pot yaitu membuat media tanam. Media tanam yang dimaksud tentunya media dengan wadah pot, dan berikut pejelasan singkatnya :

  • Pertama pilih jenis pot yang anda sukai, anda bisa memilih jenis pot plastik seperti pada umumnya, ataupun pot porselen. Tapi akan lebih praktis dan mudah jika anda memilih pot plastik, selain mudah didapat juga ringan jika anda ingin memindahkannya.
  • Setelah itu jangan lupa untuk memperhatikan ukuran pot, sangat penting bagi anda untuk memilih ukuran pot yang sesuai. Karena jeruk bali dapat tumbuh besar dan tinggi, disarankan anda memilih pot dengan ukuran besar dengan diameter lebih dari 30 cm.
  • Selain itu perhatikan bagian bawah pot, usahakan pot memiliki lubang kecil- kecil untuk mencegah terjadinya busuk akar.
  • Setelah anda menyiapkan pot, langkah berikutnya yaitu menyiapkan media tanah berupa pupuk kandang ataupun kompos dan tanah.
  • Campur tanah dan pupuk dengan perbandingan 2 : 1 dan masukkan ke dalam pot, untuk mencegah tumpahnya tanah ketika anda memindahkan pot maka sediakan ruang kososng pada media di bagian atas dengan ketinggian 5 cm.
  • Buatlah lubang tanam dengan kedalaman sekitar 10 cm pada pot. Untuk setiap pot yang ada, anda hanya bisa menyediakan 1 buah lubang tanam. 
Pemindahan Bibit Jeruk Bali

http://tipspetani.blogspot.com/2018/03/panduan-menanam-jeruk-bali.html

Setelah media tanam jadi berbeda dengan Cara Menanam Jeruk Limau, langkah selanjutnya dalam menanam jeruk bali dalam pot yaitu melakukan proses pemindahan. Proses pemindahan dilakukan ketika bibit sudah benar- benar siap tanam, dan berikut penjelasan singkatnya:
  • Setelah anda membuat lubang tanam, siapkan bibit jeruk bali yang akan anda tanam.
  • Pisahkan bibit dari media semai secara perlahan dan jangan sampai akar ataupun struktur tanamannya rusak.
  • Setelah itu masukkan bibit pada lubang tanam, untuk setiap lubang tanam, anda hanya bisa memasukkan 1 bibit jeruk bali saja.
  • Setelah itu tutup lubang tanam dengan tanah campuran dan jangan lupa sedikit padatkan agar bibit dapat berdiri kokoh.
  • Siram dengan air untuk melembabkan tanah pada media tanam dan pindahkan tanaman pada lokasi dengan pencahayaan cukup.
  • Langkah selanjutnya yaitu lakukan proses perawatan dengan melakukan penyiraman, pemupukan lanjutan dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan tanaman serta melakukan pengobatan jika terjangkit hama ataupun penyakit.

Secara ilmiah jeruk bali memiliki nama Citrus grandis dan lebih dikenal dengan nama Pamelo di beberapa Negara. Larisnya jeruk bali dan semakin banyaknya permintaan di pasaran membuat banyak orang memilih usaha budidaya ataupun menjual jeruk bali. Hal ini karena hasil menguntungkan yang bisa didapatkan. Tentunya ada banyak sekali keuntungan selain menghasilkan uang. Jeruk bali juga memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan tubuh anda, selain itu cara menanamnya juga sangat mudah. Tanaman jeruk bali dapat beradaptasi serta tumbuh dan berkembang dengan mudah.

sumber : ilmubudidaya.com/

Kamis, 08 Maret 2018

Spiders gotcha crawlin’?


By Kurt Jones, Chaffee County Extension Director

Most spiders are regarded as beneficial and should not be destroyed. Many people fear spiders because of stories or myths about them. Others object to spiders because of their habit of building webs in and around the home.

Spiders differ from insects in that they have eight legs rather than six and only two body regions instead of three. Some spiders spin a web while others do not.

Indoors, many spiders may be found in basements, crawl spaces and other areas where it is somewhat damp. Other spiders, however, prefer a drier situation and can be found in the upper corners of rooms, in attics or in floor vents.

Life Cycle

After mating, female spiders lay eggs in clusters called egg sacs. A few species lay their eggs in dark hiding areas and not in a silken sac.

Some female spiders guard their egg sacs; others carry the sacs with them. A female may          produce several egg sacs in her life. Eggs usually hatch into small spiders within three weeks.  Mating and egg laying can occur at any time of the year, depending upon species.

Are Spiders Dangerous?

Two species of spiders found in Colorado can be harmful to humans if they are bit.  The black widow spider and the brown recluse spider have poisonous bites. These two spiders are not aggressive and bites are uncommon. Their bites are rarely fatal but can cause serious illness.  Medical attention should be sought in the case of bites from these spiders.

Black Widow Spider

The black widow spider, Latrodectus hesperus, is common throughout Colorado. This spider can be found in undergrowth, under stones, in the openings to rodent burrows, in hollow trees or in any other kind of protected area. Around the home it may be found in garages, window wells, crawl spaces and occasionally in basements. It likes undisturbed areas in and behind objects.  Homes in new developments will be bothered for some time from natural populations in the area.

The female black widow is poisonous, while the male is not. The female is about 1 1/2 inches long. The body, excluding the legs, is about 1/2 inch, jet black or dark brown, and usually has red markings that can take the shape of an hourglass on the underside of the abdomen. The male is smaller with brown markings. The two sexes may be easily distinguished by their sizes and by the pattern of the red marks on the abdomen.


Brown Recluse Spider

The brown recluse spider, Loxosceles reclusa, is rare in Colorado. There are a number of other possible causes for symptoms similar to a bite from a brown recluse spider. In Colorado, these should be considered more likely than a brown recluse bite, given its rarity in our state. Specimens have been found and positively identified in the southeastern portion of the state. Brown recluse spiders occasionally have been brought into other parts of Colorado with household effects being moved in from other states where this spider is common. The brown recluse can live both indoors and outdoors, but in cooler climates it prefers to live in houses. It usually is found in bathrooms, bedrooms, closets, garages, basements and cellars.

The brown recluse spider is about 1/2 inch long, usually tan or buckskin, with long, dark brown legs and a violin-shaped dark mark immediately behind the eyes. The base of the violin mark is on the head with the violin neck pointing toward the abdomen. The brown recluse spider is the only spider with three pairs of eyes; all others have four pairs. It produces little webbing since it hunts its food.

Rabu, 07 Maret 2018

BERBAGAI CARA UNTUK BEBAS DARI GANGGUAN TIKUS DI RUMAH


Geram sekali rasanya apabila tikus mencari makanan serta mem­buat kerusakan. Pada umumnya pemilik rumah akan melakukan tindakan apabila kerusakan serta gangguan yang diakibatkan oleh si tikus kian parah.

Beberapa penyakit berbahaya pun bisa disebabkan karena tikus. Baik itu berdampak ri­ngan bahkan hingga yang me­nyebabkan ke­matian. Maka dari itu kita mesti mengusirnya.

Cara Mengusir Tikus
Sejumlah cara dilakukan su­paya dapat menghilangkannya. Upaya mengusir tikus yang dapat dilakukan sangat beragam yaitu bisa dengan menggunakan alat pengusir tikus semisal racun, lem tikus, pengusir tikus elektrik, jasa pembasmi tikus ataupun dengan cara alami.

Namun tak seluruh orang melakukan cara tersebut, ter­lebih apabila memakai racun untuk mengusir tikus yang men­jengkelkan tersebut, masalah yang dihadapi ialah sewaktu tikus sudah memakan racun tersebut maka tikus akan mati di area yang sulit, sehingga menimbulkan bau bangkai dan jika memakai lem tikus ma­ka masalah yang dihadapi ialah mesti membuangnya, ten­tunya hal tersebut sangatlah men­jijikkan, bukan?

Bagi kamu yang tidak mau ribet, bisa menggunakan jasa pembasmi tikus untuk me­ngu­sir tikus di rumah. Namun meng­gunakan jasa pembasmi tikus harus rela mengeluarkan uang lebih.

Sebenarnya, mengusir tikus di rumah bisa dilakukan tanpa racun atau secara alami. Cara membasmi tikus rumah tanpa racun ini tidak mengeluarkan uang banyak. Nah, berikut ini sejumlah cara mambasmi tikus atau cara mengusir tikus di rumah secara alami yang terbukti ampuh.

Memelihara Jangkrik
Mengusir tikus di rumah bi­sa dilakukan dengan cara me­melihara hewan jangkrik, hewan ini terbukti ampuh me­ngusir tikus namun jangan jang­krik yang mengeluarkan suara nyaring, sebaiknya peli­haralah jangkrik dengan suara tak nyaring serta jangkrik aduan.

Suara yang dikeluarkan oleh jangkrik akan mengganggu pendengaran tikus, sebab tikus tak menyukai area yang ramai serta kebisingan. Taruhlah he­wan jangkrik di area yang kerap di lalui atau di datangi tikus.

Daun mint
Cara membasmi tikus se­lanjutnya yaitu dengan daun mint. Daun ini tidak hanya memiliki segudang manfaat terhadap kesehatan tubuh saja, namun daun mint ini menjadi salah satu tanaman pengusir tikus, sebab tikus amat tidak menyukai aroma daun mint.

Belilah 1 atau 2 ikat daun mint, setelah itu ambilah sa­rinya serta larutkan ke dalam air. Apabila sudah larut sem­­­­­­­protkanlah la­­­rutan tersebut ke area yang sering didatangi ataupun dilalui tikus.

Sehingga tikus akan meng­hindari tempat yang diberi larutan mint tersebut, sangat disarankan untuk menanam pohon mint pada pot di sekitar rumah sebab lebih hemat.

Menggunakan Kapur Barus.
Tikus sangat tidak meng­gemari bau-bauan harum yang sangat menyengat semisal kapur barus. Dari hal tersebut kita bisa memanfaatkannya sebagai cara menangkal tikus tersebut yaitu dengan cara menggunakan ka­pur barus.

Caranya sangat mudah hanya dengan menaruh kapur barus di tempat yang kerap dilalui ataupun didatangi tikus. Dengan demikian hewan menjengkelkan tersebut akan merasa terganggu serta akan memilih pindah. Kapur barus pengusir tikus ini bisa Anda dapatkan dengan mudah.

Soda Pop (Bom Soda)
Cara membasmi tikus dengan soda pop ini sangat mudah, yaitu hanya dengan menaruh ataupun mencampurkan baking soda ke makanan yang digemari tikus.
Memelihara Kucing.
Cara membasmi tikus rumah selanjutnya yaitu dengan me­­melihara kucing. Dengan me­melihara kucing maka ke­mung­kinan besar tempat ting­­­gal anda akan bebas dari ti­kus. Hanya mendengar suara kucing saja, tikus-tikus akan lari ketakutan.

Menggunakan Kulit Durian
Buah ini sangat digemari, sebab tidak hanya mempunyai rasa yang lezat, buah ini pun bisa digunakan sebagai salah satu cara mengusir tikus curut.

Bagian buah durian yang dapat dipergunakan untuk mem­­basmi tikus ialah bagian ku­litnya. Potonglah kulit buah durian dan taruhlah di daerah yang kerap dilalui tikus. Duri tajam serta aromanya yang menyengat akan mengusir tikus.

Saus Cabai, Air serta Deterjen Pakaian
Cara membasmi tikus se­­­­­­lanjutnya yaitu dengan cara men­campurkan saus cabai yang pa­ling pedas dengan deterjen, dan larutkan ke dalam air.

Taruhlah hasil campuran ter­­sebut ke dalam botol spray. Cai­ran tersebut mesti selalu siap di tangan Anda, ketika tikus muncul, maka semprotkanlah dengan cairan tersebut. Maka tikus akan merasa panas.

Menggunakan Buah Mengkudu
Apabila mempunyai buah meng­kudu, maka anda bisa meng­gu­nakannya untuk me­ngu­sir tikus. Ca­ranya sangat­lah mudah, hanya de­ngan menghancurkan serta men­­campurkannya dengan air ke­mudian di siramkan ke daerah yang kerap dilewati tikus. Cara seperti ini sangatlah cocok untuk diterapkan dalam mengusir tikus di sawah ataupun di gudang

TIPS SINGKAT BUDIDAYA KIWI MENGUNTUNGKAN PETANI


Bagi masyarakat, kiwi biasanya diolah menjadi puding atau minuman yang menyegarkan. Dalam penyajian makanan secara internasio­nal, kiwi lebih sering digunakan sebagai granis yang juga berfungsi sebagai isian makanan yang disajikan, seperti salad buah. Dengan terus meningkatknya kebutuhan akan buah ini, usaha budidaya buah kiwi masih menjanjikan. Kiwi bukanlah tanaman yang sulit dibudidayakan. Pohon kiwi dapat tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Kamboja, malaysia dan Indonesia.

Kiwi secara komersial tumbuh pada struktur dukungan kokoh, karena dapat menghasilkan beberapa ton per hektar, lebih dari tanaman merambat agak lemah dapat mendukung. Biasanya ini dilengkapi dengan sistem air untuk irigasi dan perlindungan embun beku di musim semi.
Kiwi anggur membutuhkan pemang­kasan kuat, mirip dengan anggur. Buah ditanggung pada satu tahun dan tongkat yang lebih tua, tetapi produksi menurun karena setiap usia tebu. Tongkat harus dipangkas mati dan diganti setelah tahun ketiga mereka.

Tanaman biasanya dioecious, yang berarti individu tanaman baik laki-laki atau perempuan. Hanya perempuan tanaman berbuah, dan hanya jika pollenized oleh pabrik laki-laki. Satu pollenizer laki-laki diperlukan untuk setiap 3-8 anggur perempuan.
Suatu pengecualian adalah ‘Issai’, hybrid kultivar a (Actinidia arguta x polygama) dari Jepang, yang memproduksi bunga sempurna dan dapat diri penyerbukan, sayangnya tidak memiliki semangat, kurang kuat daripada bentuk A. paling arguta dan bukan merupakan produsen besar.

Kiwi ini sangat sulit untuk penyerbukan, karena bunga tidak terlalu menarik bagi lebah. Beberapa pukulan produsen dikumpulkan serbuk sari di atas bunga betina. Umumnya, pendekatan yang paling sukses, meskipun, adalah saturasi penyerbukan, di mana populasi lebah dibuat begitu besar (dengan sarang menempatkan di kebun) yang lebah terpaksa menggunakan bunga ini karena persaingan yang ketat untuk semua bunga dalam jarak penerbangan.

Budidaya Buah Kiwi
  • Kiwi dapat tumbuh dengan cukup subur di wilayah tropis seperti di Indonesia. Penyiapan lahan bisa kita mulai dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman liar.
  • Setelah lahan bersih langkah selanjutnya yaitu kita gemburkan bagian-bagian yang akan kita tanami. Setelah digemburkan, tanah bisa kita pupuk dengan pupuk kandang secukupnya.
  • Kita juga bisa mengatur tingkat keasaman tanah dengan cara mengapur tanah dengan dolomite.
  • Selanjutnya di bagian-bagian tanah yang digemburkan tadi kita buat lubang-lubang tanam dengan jarak kurang lebih 2 x 2 meter.
  • Proses pembajakan, pemberian pupuk, pengapuran, dan juga pembuatan lubang-lubang tanam sebaiknya telah selesai dikerjakan dua minggu sebelum penanaman bibit kiwi dilakukan. Sembari menggarap lahan kita juga bisa memulai proses pembenihan sehingga ketika benih telah siap tanam, lahan juga sudah siap untuk digunakan.
  • Pembenihan atau pembibitan buah kiwi dapat dilakukan dengan cara me­nyemaikan biji-biji kiwi. Untuk membantu mempercepat proses penyemaian, biji-biji buah kiwi kita rendam dahulu dengan air hangat, lalu kita keringkan. Setelah itu biji-biji tersebut kita simpan terbungkus dengan tissu maupun kapas selama satu malam. Setelah itu kita keluarkan biji-biji tadi dan mulai kit semai di atas tanah.
  • Media yang baik untuk penyemaian adalah tanah humus. Caranya yaitu kita sebar biji-biji tadi secara merata di atas tanah dan diamkan selama sepuluh hari (hingga kecambah dan daun mulai tumbuh).
  • Perlu diingat juga bahwa selama proses penyemaian sebaiknya biji-biji tadi diberikan naungan untuk menghindari sinar matahari langsung.
  • Setelah biji-biji buah kiwi mempu­nyai daun-daun, kita bisa memindahkan mereka ke dalam pot-pot hingga cukup besar untuk ditanam di atas lahan. Cara menanam benih-benih tersebut yakni tinggal dimasukan saja bagian pangkal batangnya ke lubang-lubang tanam yang telah siap digunakan.
  • Selanjutnya, seperti cara tanam pohon pada umumnya, kita timbun dengan tanah dan timbunan tersebut sedikit kita tinggikan supaya tidak tergenang air ketika hujan.
  • Perlu diketahui bahwa struktur tanah yang diperlukan untuk menanam pohon kiwi haruslah kuat, karena tanah akan menahan beban pohon kiwi yang sangat berat ketika pohon-pohon tersebut berbuah.
  • Cara merawat pohon kiwi supaya tumbuh subur yakni dengan mengairi secara teratur, memupuk tanah secara berkala, membabat rumput-rumput liar, dan juga mengendalikan hama pohon dengan penyemprotan.
  • Selain itu kita juga perlu memelihara bunga dan membantu proses penyerbukan dengan kuas halus supaya berbuah lebih banyak.

Senin, 05 Maret 2018

Upcoming class- Seed Starting and Planning your Mountain Vegetable Garden

Seed Starting and Planning your Mountain Vegetable Garden Wednesday, March 14   6:30pm   Exhibit Barn (230 Norton Dr, Black Hawk, CO)   $5   
We will discuss how to start seeds so that they are ready to plant out when the weather warms, and how to pick varieties that are suitable for the mountains, as well as how to maximize your garden.



Minggu, 04 Maret 2018

PANDUAN BUDIDAYA TANAMAN KAILAN



Membudidayakan kailan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, terutama jika anda mengetahui cara budidaya yang tepat untuk tanaman yang satu ini. Tanaman yang satu ini membutuhkan perawatan yang khusus agar bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Kailan (Brassica oleracea) merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki daun tebal berwarna hijau dengan batang tebal dan memiliki kepala bunga berukuran kecil dengan jumlah kecil hampir mirip dengan bunga pada brokoli. Sayur kailan ini bisa digunakan dalam masakan Tionghoa terutama masakan Katon. Sayur ini biasanya di masak tumis dengan bumbu jahe dan bawang putih atau juga di masak rebus kemudian disiram dengan saus tiram. Banyak orang yang menyukai sayuran kailan karena kailan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena kandungan gizi yang terdapat pada sayur kailan diantaranya pro vitamin A, asam askorbat, mineral, vitamin B, vitamin C, serat, antioksidan, zat besi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Ada beberapa macam teknik budidaya yang harus anda lakukan, mulai dari pembibitan, penanaman, pemeliharaan hingga apa persiapan yang harus dilakukan pada saar panen. Hal pertama yang harus anda lakukan pada saat penanaman adalah menyiapkan ukuran petak tanah yang tepat. Siapkanlah sebuah bedengan yang memiliki lebar 120 cm dan ukuran panjang yang sama dengan petak tanah yang dimiliki. 

Untuk bisa membudidayakan tanaman ini dengan baik, diperlukan sebuah media yang memiliki ketinggian 100 meter hingga 500 meter dpl. Umumnya tanaman ini sangat cepat tumbuh jika ditanam di suhu yang lembab yaitu pada saat musim hujan. 

Cara Menanam Tanaman Kailan

Untuk cara tanam kailan adalah sebagai berikut. Seminggu sebelum penanaman berlangsung, pastikan anda menyiapkan lubang tanam yang akan disiapkan untuk menanam kailan ini. Lalu jangan lupa untuk memberikan pupuk pada tanah yang akan ditanami oleh bibit. 

Cara menanam dengan menggunakan bedengan yang telah dipupuk terlebih dahulu terbukti ampuh untuk menghasilkan tanaman kailan yang baik. Pupuk yang dianjurkan di sini adalah pupuk kandang. Siapkan pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha. Jarak tanam dalam bedengan juga harus diperhatikan. Pastikan tanah dalam bedengan memiliki jarak 40 x 40 cm, 30 x 30 cm atau 20 x 20 cm. Memilih bibit yang baik juga harus Anda lakukan. Bibit yang baik tersebut nantinya harus dipindah dan ditanam di bedengan yang sudah Anda siapkan tadi. 

Pemeliharaan Tanaman Kailan

Berikutnya masuk ke tahap pemeliharaan tanaman kailan ini. Proses pemeliharannya cukup sederhana. Anda bisa melakukan penyiraman pada tanaman ini. Jika kebetulan anda menanam tanaman ini pada saat musim hujan, maka penyiramannya bisa dikurangi agar tanaman ini tidak kelebihan air. 

Tetapi jika penanaman dilakukan pada saat musim kemarau, anda bisa menambah air yang akan digunakan untuk menyiram tanaman ini. Hal lain yang bisa anda lakukan adalah dengan melakukan penjarangan. Lakukan aktivitas ini setelah penanaman. Penjarangan harus dilakukan bertujuan untuk mencabuti tanaman yang tumbuhnya terlalu rapat. 

Perawatan Tanaman Kailan

Jangan lupa juga untuk melakukan perawatan dengan cara mencabuti tanaman yang mati akibat terserang hama atau penyakit dan menggantinya dengan bibit yang baru. Hal ini bertujuan supaya tanaman yang sakit tadi tidak menularkan penyakitnya ke tanaman yang sehat lainnya. Pencabutan tanaman ini bisa anda lakukan ketika menganalisa tanaman kailan setiap harinya. 

Selain itu lakukan juga langkah memelihara tanaman kailan dengan cara penyiangan. Apa itu penyiangant? Penyiangan adalah proses mengganti tanaman yang lama dengan tanaman yang baru. Biasanya ini dilakukan apabila anda menemukan tanaman yang tidak memiliki potensi untuk bisa tumbuh dengan baik. Jika anda sudah bisa memprediksi bahwa hasil akhirnya nanti pasti tidak bagus, sebaiknya proses penyiangan ini dilakukan. 

Hasil Panen Tanaman Kailan

Tanaman kailan juga bisa dijadikan sebagai sumber bisnis. Anda bisa menjual hasil panen dari tanaman ini apabila berhasil tumbuh dengan baik. Satu hal yang perlu anda ketahui adalah tanaman ini akan bisa menghasilkan hasil panen selama 70 hari paling lama, dan paling cepat 40 hari. Maka dari itu, anda harus menentukan iklim yang tepat untuk menanam tanaman ini. Iklim yang tropis sangat dianjurkan sebagai media untuk menanam kailan.

Kamis, 01 Maret 2018

Selective Plant Shaping … An overview of Pruning and what it means to our gardens and varying plant groups

By Jan Boone
Image by Lewis Landscape Services, Inc.

Perhaps one of the most confusing things in our foothill’s garden work is also a key factor for our garden’s health and appearance, maybe even seasonal crop production.  When we look at the winter landscapes and think of the coming potential for our usual wet Spring snows and cold damage to pines, fruit trees or shrubs, we mustn’t forget that selective pruning may come in different ways throughout the cycles of our growing seasons.  Before you or I feel the urge to pull out hand saws, clippers or just our own nimble fingers, it’s beneficial to our plants and ourselves to review some plants and re-visit some basic techniques. Enhancing our know-how or simply modifying past favorite methods when it comes to shaping our plant landscapes can produce new and often valuable results.

Pruning really is a valued practice in our gardens.  The Valerian shrubs on my hillside and Nepeta (catnip family) plants along the driveway immediately come to mind.  Of course, the deer and elk often help w/the Valerian shaping but the Nepeta really has few worries, except for the occasional odd browsing by critters.  Alas, my cotoneaster is a frequent victim of browsing damage, so a good trim is usually called for after a hungry herd wanders through the yard! I have watched with amazement over the past few years a small white lilac that blooms along a dirt roadside near a house that has had infrequent work going on inside.  I’m amazed how it survives to bloom with only filtered light in pretty basic soils and absolutely no care pre or post bloom.  It must have resilient roots way down deep!  Many of our local houses enjoy spirea, viburnum or lilacs in their yards, especially as they produce their Spring branches filled with blossoms.  I’ve lost track of the times I get asked when is the best time to shape or prune these plants!  One of the best references I can share is CSUExtension Garden Notes #619 on Pruning Flowering Shrubs.  It includes shaping, shearing and thinning tips for these plant varieties.

Here’s a good list of reasons for pruning:  Help in allowing a plant to heal from weather related damage, also insect or general structural damage; to train plants or trees to enrich a habitat and/or to control size (i.e. clearing out plant suckers or squash runners); to prevent injury to people or from insects.  It is often helpful for the container and vegetable gardeners to prune, thus promoting flowering and fruit production.  Whether it is a diseased fir limb or an ignored fruit tree with erratic production; or even plants and vines in the vegetable garden, there will come the time you will want to consider pruning. 

Photo by Provident-Living-Today.com

When to prune may be the definitive question for every gardener.  Timing requires focused attention and expertise.  Sometimes by learning what doesn’t work on a favorite blooming plant or tree can reinforce what should have been done in a different manner or time frame!!  Don’t take the chance and instead refer to a good seasonal overview for pruning in Cornell University’s CooperativeExtension, Bulletin #23 An illustrated Guide to Pruning Trees and Woody Shrubs, page 27.  It provides a reasonable outline that you can monitor and adjust to your own garden and microclimate needs, also considering our altitude and quirky weather patterns.  For another good resource on pruning of fruit bearing trees.  Review CSU Fact Sheet#7.003 on Training and Pruning Fruit Trees.  There are also good CSU Fact Sheets on Aspens.   You should visit www.cmg.colostate.edu.  For Aspens, remember that dressing pruning cuts, cankers or wounds usually only provides safe harbors for the potential of insect and abiotic growth.

When thinking ahead to our upcoming spring & summer growing seasons for flowers and vegetables, knowing how to prune affords several options in productive methods These also apply to containers and ground plantings. Consider this … Do you recollect the differences in deadheading and pinching as opposed to utilizing a tool to cut??  Deadheading rids a plant of it’s spent flowers.  This has aesthetic appeal as well as the benefit of increasing blooms and potential fruiting. Many experts consider deadheading most effective in herbaceous annuals, encouraging renewed flowering for blossoms and may impact eventual fruit formation in differing varieties.  Deadheading also takes away dead tissue that can harbor insects or other abiotic diseases.  It also prevents a flower from setting seed.  Perennials that flower don’t rely on seed production, so the practice is not a good option.  Pinching is used to modify growing tips of herbaceous plants.   It’s often a go-to method in the vegetable garden to encourage additional fruit bearing branches. By removing the tips of branches, chemicals in the plant’s stem are activated to grow added shoots or branches, thus promoting a fuller appearance. 
Photo by Tractor Supply

For those striving for the elusive and ultimate heirloom tomato, pruning awareness is essential. In determinate tomato varieties, getting rid of suckers from the bottom of the main stem (which is reproductive) helps to open up the plant, making it fuller and more adaptive to additional growth. With indeterminate tomato varieties, prune up to the second flowering branch.  The stem is non-reproductive.  Finally, as you consider pruning, know the fundamental characteristics of your plant type.  Removing damaged or spent tree limbs is far different from encouraging tomato growth.  Do good research and be aware how microclimates and wildlife around your garden may impact the results of your efforts.

We cannot overlook the right tool for the right pruning job.  Pole and pruning saws are obviously of little help in your vegetable beds, but the correct hand clipper can save hours of frustration.  This is true when working on your ornamentals as well.  Last season’s Russian Sage flowering stalks will disappear quickly into the compost pile!  If you are using a pole, hand saw or other tool to work on a diseased tree or woody trunk of a large ornamental, disinfection of the tool afterwards is important.  Did you know that pruning cuts made at the peak of the growing season will normally carry a higher risk of transferring plant pathogens? Fire Blight is easily transmitted on dirty tools.   Research, clean and read labels carefully for your garden tool disinfecting.  Homemade remedies mixed with water can inadvertently do more damage than good.  Remember, manufacturers change ingredients, so check those labels.    Bleach solutions to disinfect may be preferable for many, but it will be corrosive on most metals. Research also shows the use of Isopropyl alcohol (70%) will not kill all bacteria.

A Good plant worth growing for enjoyment or food is also reliant on good soils, water and added supplements where warranted.  Take a look at potential candidates to prune now, as winter is here and branches are bare, then again as the seasons progress.  Your end result of selective plant shaping can optimize strength, form, aesthetics and crop output.  Enjoy the results of your thoughtful work this growing season!

Post-holiday Bulb Care

By Irene Shonle, CSU Extension Gilpin County



The holidays are behind us, and many of us now have pots of withering Amaryllis and paperwhites.  While it’s harder than I consider worth it to get paperwhites to rebloom again in our climate (they are not hardy for planting outdoors), don't throw out your Amaryllis.  With a little care, it can bloom again next year --even better than it did this year!

 The secret is to keep the plant actively growing after it blooms to recharge the bulb; it takes a lot of energy to produce such big flowers. If the bulb does not produce a flowering stalk the next blooming period, it is likely that has not stored enough nutrients during the post-blooming period.

After the flowers have faded, cut the flowers off to prevent seed set. Only cut the flowering stalk after it turns yellow, a green stalk continues to produce energy for the bulb.  In order to feed the bulb for next year's show, water and feed the plant regularly with an all-purpose houseplant fertilizer. Put the plant in the sunniest possible location for the rest of the winter to encourage strong leaf development. I have found that putting the pot outside during the summer after all danger of frost helps maximize photosynthesis and gives the best results. Make sure to slowly acclimate the plant to full sun to avoid sunburn (gradually increase the time spent in the sun each day for about a week).  I have also noticed that critters don't seem to bother either the leaves or the bulb - a bonus around here.  Remember to feed the plant a few times during the summer in addition to regularly watering.

For blooms in time for the holidays, stop watering in mid-August and bring the pot inside. Let the foliage die back naturally as the soil dries out completely. When the leaves have withered, store the dormant bulb in a cool, dark and dry place for a minimum of eight to twelve weeks. Then, about six to eight weeks before you want the Amaryllis to flower again,  place it in bright light and begin watering again - sparingly at first, so the bulb is not sitting in water.

If you don’t care when it blooms, there is no need to do the fall dormancy protocol. Continue watering and fertilizing the plant, and bring it inside before frost. Keep it in a sunny window, and it will usually bloom sometime in spring. The flowering stalk should emerge with or before the leaves if you have taken proper care of the plant. Watch as the number of flowers on the stalk increases in both number and size as the bulb increases in size.  Over time, the bulb may produce a new bulb, which you can remove and pot up separately. Amaryllis plants bloom best when they are somewhat potbound (crowded roots). They require repotting only every 3 or 4 years. The best time to repot them is after they have gone through a dormant period in the fall.

Beranda pertanian masa kini