Lebah madu mempunyai produk diantaranya adalah madu, lilin lebah, propolis, pollen (tepung sari), royal jeli, dan masing-masing kaya akan manfaat. Dahulu untuk mendapatkan semua itu, orang akan berburu ke hutan dengan membakar sarang agar lebah pergi dari sarangnya, kemudian dari sarang tersebut diambil hasilnya.
Cara tersebut akan memutus keturunan lebah dan koloninya, sehingga membuat lebah semakin sulit dicari. Disini cara agar tetap lestari adalah dengan beternak lebah madu, berikut kita menuliskan tahap demi tapap panduan terlengkap cara ternak lebah madu bagi pemula. Tentaunya kita akan sederhanakan agar bisa dilakukan bagi mereka yang akan memulai bisnis ini.
Pemilihan tempat, itulah hal pertama yang harus kita lakukan jika berencana ternak lebah madu, karena akan mempengaruhi hasil dan umur dari lebah, pemilihan tempat yang tidak tepat membuat madu yang dihasilkan tidak bisa maksimal dan kualiatas kurang bagus.
Suhu. Cari tempat dengan suhu ideal, lebah biasa tinggal di suhu rata-rata 26 derajat celcius. maksimal. Untuk mengakali suhu kamu bisa perkirakan ketebalan kayu yang digunakan untuk membuat sarangnya, ini untuk menghindari perubahan suhu yang mendadak didalam sarang lebah.
- Hindari Keramaian. Cari tempat yang sepi, keramaian membuat lebah menjadi agresif, membuatnya cepat mati. Disamping itu jika ditempatkan dikeramaian akan berbahaya untuk orang lain disekitarnya.
- Terdapat sumber air bersih. Air berguna untuk minum lebah. Kalau tidak ada bisa disedikan sendiri.
- Carilah tempat yang terdapat banyak bunganya, degan jarak tidak boleh lebih dari 2 km. cara ini bisa diakali dengan sesekali membawa sarang lebah ke tempat yang terdapat banyak nektra nya.
- Hindari tempat yang terdapat dari angina kencang. Ini bisa dilakukan dengan membatasi sekitar tempat perlebahan.
- Cari lokasi yang mudah untuk diakses oleh kendaraan.
Pemilihan tempat tentunya fleksibel, bahkan jika hanya berada dipekarangan rumahpun tidak mengapa, asal hal-hal mendasar seperti tersedianya nektar, air bersih dan tidak adanya angin kencang disekitarnya harus terpenuhi. Tetapi tentunya lebih maksimal jika semua syarat diatas terpenuhi.
Alat dan Bahan
Setelah penentuan tempat, selanjutnya penentuan alat dan bahan, ini kita gunakan untuk membuat sarang dan untuk memanen madu yang telah dihasilkan lebah nantinya, diantara yang diperlukan adalah garpu lebah, gergaji kayu, pisau lebah, gunting seng, palu, pengasap untuk menjikan lebah, masker untuk mngamankan diri ketika panen.
Sedangkan bahan yang perlu kita persiapkan untuk pembuatan sarang lebah, atau biasa disebut stup adalah kayu, paku, kawat kasa, tali rami atau plastik kaleng minyak bekas atau cukup gunakan kayu glondongan kalau ada. Tempatkan stup dengan menggantungnya ini untuk menghindari serangan hama.
Setelah selesai pembuatan kandang tempatkan kandang menghadap arah timur, tetapi tetap teduh ketika siang hari, bisa menggunakan atap juga. Jika membuat stup lebih dari satu. Susun setup tersebut secara berderet dengan memberikan jarak sekitar 1.5 meter. Jika setup disangga maka kasih air atau minyak pelumas, dan oleskan obat semut agar tidak diganggu serangga.
Jenis-jenis Lebah
Sebelum masukkan lebah ke stup kita perlu tahu jenis jenis lebah. Berikut jenis lebah agar tidak salah dalam memilihnya, beserta tugas dan penjelasannya.
Dialah yang paling sering kita lihat berkeliaran diluar stup, lebah ini bertugas untuk mencari nectar dan mengumpulkannya, membersihkan sarang, memberi makan lebah jantan dan lebah ratu, menjaga sarang lebah agar tetap aman, bertugas mengumpukan tepung saridan air serta lebah ini juga yang bertugas membangun sarang lebah
2. Lebah Ratu
Memiliki tubuh yang memanjang. 3. Lebah Jantan Dia yang bertugas mengawini lebah ratu. Setelah mengawini lebah ratu lebah ini akan segera mati. Memiliki tubuh paling besar dibandingkan lebah lainnya. Dia mempunyai dua testis yang masing-masing dapat menghasilkan spermatozoa.
Pemilihan Bibit Lebah Madu Unggul
Tentunya setelah pembuatan kandang hal terpenting adalah lebahnya, Kita butuh lebah yang berkualitas untuk hasil panen terbaik. Ada tiga cara memperoleh lebah untuk mengisi stup yang telah kita persiapkan sebelumnya.
A. Memasang Perangkap
Secara pasif kita bisa membuat tempat pemancing yang terbuat dari batang kelapa yang dibuat rongga-lubang, biasa disebut glodog (klutuk). Glodog ini harus dalam keadaan kering untuk menghindari tumbuhnya jamur. Kita hanya menunggu sampai terisi koloni lebah yang mau bersarang disitu. Tempatkan glodok ditempat teduh, seperti dahan pohon yang rindang.
Buat lubang glodok jangan terlalu besar untuk menghindari masuknya tokek kedalamnya. Setelah terisi koloni lebah harus dipindah dengan hati-hati. Setelah setup siap, glodok dibuka dan dibalik tepat dibawah stup, lakukan dengan pelan. Kemudian ketuk-ketuk glodog dengan pelan dan halus, untuk mempercepat pemindahan koloni kedalam stup.
B. Berburu di Alam Liar
Ketika berburu siapkan terlebih dahulu kurungan ratu, kotak buru, kain kasa hitam berbentuk kerucut (seperti jaring). Setelah menemukan koloni segera cari lebah ratu dan masukkan kedalam kurungan ratu. Letakkan kain kasa hitam diatas koloni, dengan lubang menghadap koloni, kemudian lebah diusik supaya terbang semua dan hinggap di kain kasa tersebut. Dapat dilakukan dengan asap rokok, atau obat nyamuk supaya lebah berpindah meninggalkan sarangnya.
Apabila lebah sudah masuk kekain kasa segera tutup dan ikat, siap dibawa pulang. Selanjutnya sarang dimasukkan kedalam sisiran/frame. Tentunya pilih sarang yang masih bagus, ada madu dan anakan, potong dengan hati-hati dan tempelkan pada sisiran, jangan lupa diikat. Simpan dan masukkan sarang yang sudah melekat pada sisiran tersebut kedalam stup baru. Jangan lupa tertibkan koloni dalam kotak eram.
Cara ini paling lazim dilakukan, pilih bibit unggul yang sudah dipasarkan. Di Indonesia sendiri ada dua tipe yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Disini ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah baru, oleh sebab itu pemilihan jenis unggul bertujuan agar dalam satu koloni lebah bisa berproduksi secara maksiml
Cara ini paling lazim dilakukan, pilih bibit unggul yang sudah dipasarkan. Di Indonesia sendiri ada dua tipe yaitu A. Cerana (lokal) dan A. Mellifera (impor). Disini ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah baru, oleh sebab itu pemilihan jenis unggul bertujuan agar dalam satu koloni lebah bisa berproduksi secara maksimal.
Pemeriksaan Koloni
Berguna untuk mengetahui kondisi perkembang biakan koloni lebah. Lakukan diwaktu matahari terang dan cerah, ketika lebah bekerja yaitu pagi hari jam 06.00 sampai 10.00. atau jikalau sore hari pada pukul 16.00-18.00 yakni saat lebah dewasa banyak keluar sarang, itu adalah waktu terbaik untuk memeriksa koloni. Tentunya lebah tidak boleh terganggu karena cuaca dingin, hujan dan angina kencang ataupun dimalam hari.
Artikel lainnya
- CARA MUDAH MEMBUNUH POHON TANPA HARUS MENEBANG
- KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENCANGKOK TANAMAN
- DAUN KARET KEBO UNTUK PENGOBATAN STROKE ALAMI
- Penyakit Rabun,Katarak,Minus Dan Plus Sembuh Dengan Kitolod
Pemeriksaan stup (wadah/kotak koloni). Jangan melakukannya dari depan karena menghalangi masuknya lebah pekerja ke dalam sarang bisa membuat para lebah bertindak agresif dan menyengat, lakukan dari arah belakang atau samping kanan kiri. Untuk menenangkan lebah gunakan asap rokok atau asap serabut kelapa, hembuskan menggunakan alat.
Periksa satu persatu frame, dimulai dari frame nomor dua dari kiri, angkat perlahan dan amati dengan teliti bagian sarang madu, dan lava. Tempatkan kembali setelah pemeriksaan. Lajutkan keframe nomor satu kemudian tiga dan seterusnya. Ini dilakukan untuk mengindari agar ratu tidak terganggu.
Lakukan pemeriksaan setiap seminggu sekali. Untuk menghindari gangguan hama penyakit, mengetahui isi sarang, keadaan ratu dan perbandingan antara lebah pekerja dan lebah jantan kita juga perlu melakukan pemeriksaan koloni. Jika dijumpai frame yang sudah penuh maka tambahkan frame baru.
Bila terdapat frame dengan bagian tengah berwarna hitam ini bertanda frame tersebut terkena peyakit. Sarang ini perlu dibakar atau dibuang. Jika dijumpai lebih banyak lebah pejantan daripada lebah pekerjanya, bunuh atau buang lebah pejantan dengan membunuh telur-telurnya. Kebutuhan lebah pejantan hanya 200 an ekor dalam satu koloni.
Amati keadaan ratu, apakah sudah ada ratu pengganti dan masih aktif. Jika terdapat ratu lama dengan pengikut sedikit bisa diusir atau dibunuh. Amati juga keseimbangan antara tepung sari/pollen dengan nectar didalam sarang lebah. Jika terlalu banyak pollen maka disekitar tanaman mengandung nektar kurang. Bisa diatasi dengan mengangon stup ke daerah yang sekiranya terdapat tanaman dengan nektar berlebih.
Manajemen Koloni
Manajemen koloni digunakan untuk mengontrol koloni, dilakukan untuk memaksimalkan setiap peforma koloni, apakah terlalu banyak sehingga perlu dipecah atau terlalu sedikit sehingga perlu penggabungan atau bahkan pergantian ratu, bisa juga menginduksi ratu
1. Penggabungan koloni
Manajemen koloni digunakan untuk mengontrol koloni, dilakukan untuk memaksimalkan setiap peforma koloni, apakah terlalu banyak sehingga perlu dipecah atau terlalu sedikit sehingga perlu penggabungan atau bahkan pergantian ratu, bisa juga menginduksi ratu
Bisa dilakukan dengan menumpuk dua koloni lebah dengan memberikan penyekat dari kertas yang dilubangi kecil dan telah diolesi oleh cairan madu atau gula. Dalam satu atau dua hari biasanya lebah telah menembus kertas penyekat, secara bertahap lebah akan bercampur. Ini sebiknya dilakukan dimalam hari.
2. Pemecahan Koloni.
Biasanya ditandai dengan adanya sel ratu baru disaat masih ada ratu. Ini berarti akan adanya usaha lebah untuk mengadakan reproduksi dan pemecahan koloni, karenanya kita perlu adakan pemeriksaan teratur dan teliti agar tidak terjadi pemecahan secara liar yang dapat merugikan kita. Caranya cukup pindahkan sel ratu ketempat baru.
3. Pergantian Ratu
Dilakukan dengan pemecahan koloni, karena lebah ratu mempunyai jangka waktu masa produktif tertentu. Memberikan lebah ratu dari koloni lain. Dengan mengambil ratu lama dan menggantinya dengan ratu baru. Merangsang pembentukan sel calon ratu. Caranya dengan membunuh ratu lama sehingga membuat lebah pekerja membentuk ratu baru.
Memberi Makan Lebah
Lebah madu akan berkembang biak dan mempunyai koloni yang besar jika kondisi lingkungan mendukung. Lingkungan disini adalah tersedianya banyak tanaman penghasil nektar dan pollen. Untuk mendukung tersedianya pakan lebah yang mengasilkan nektar berlebih sepanjang tahun pada suatu lokasi perlebahan perlu diambil langkah pendataan jenis tanaman pakan lebah yang ada.
Selanjutnya dilakukan pengkayaan jenis tanaman sesuai kondisi ruang dan iklim disekitar kandang. Beberapa tanaman dan pakan yang bisa membantu memaksimalakan ternak lebah diantaranya, aren pollen, randu pollen, karet ekstra flora, tebu pollen, sengon, akasia, mangga, rambutan, belimbing dll
Pengangonan atau Migration
Apabila ketersediaan makanan untuk lebah tidak memungkinkan untuk diusahakan dilingkungannya maka bisa dilakukan pengangonan. Pemindahan koloni lebah ke tempat yang tersedia pakan. Penganonan ini hanya untuk jenis lebah A. Mellifera. Pemindahan dilakukan dimalam hari saat semua lebah sudah masuk stup dan sudah dalam keadaan tenang.
Ketika sore semua lebah sudah masuk, tutup stup, sisiran yang berisikan madu diganti dengan yang kosong, rapatkan sisiran agar tidak mudah bergerak, pada saat pengangkutan usahakan lubang dan ventlasi tidak menghadap kearah perjalanan. Setelah sampai buka sedikit demi sedikit agar lebah pekerja mengenali daerah sekitar. Jika perjalann jauh sampai menginap maka masukkan larutan gula/madu kedalam stup sebelum dibungkus, sebagai persediaan makanan dan agar tidak ada lebah yang mati kelaparan.
Hama dan Pengendaliannya
Salah satu faktor pendukung bagi lebah madu adalah ada tidaknya gangguan lingkungan terutama hama, predator dan penyakit. Dalam hal itu maka perlu diadakan pengendalian terhadap hama dan pengganggu tersebut. Berikut hama paling umum dan cara penanggulangannya.
Salah satu faktor pendukung bagi lebah madu adalah ada tidaknya gangguan lingkungan terutama hama, predator dan penyakit. Dalam hal itu maka perlu diadakan pengendalian terhadap hama dan pengganggu tersebut. Berikut hama paling umum dan cara penanggulangannya.
Tabuhan.
Sejenis insecta masih dalam keluarga lebah tapi bertindak sebagai pemangsa lebah madu. Dimasyarakat biasa disebut tawon endas (jawa) atau enggang (sunda). Tabuhan memangsa lebah madu dengan jelas, bisa dilakukan pencegahan dengan menangkap dan membunuhnya secara langsung atau membakar sarang tabuhan di lingkungan sekitar apiari.
Semut.
Ganguan paling umum, semut akan membuat sarang didalam sarang lebah dan memakan madu yang dihasilkan lebah. Mengakibatkan lebah hijrah meninggalkan sarang. Bisa dilakukan pencegahan dengan mengoleskan oli pada tiang penyangga stup agar semut tidak bisa merambat naik.
Ngengat lilin.
Serangga sejenis kupu-kupu, hama ini merusak sarang lebah, bertelur didalamnya, sarang lebah madu yang terserang hama ini harus dipotong dan dibakar hingga musnah.
Cicak.
Terkadang hama satu ini ketika kelaparan akut memakan lebah madu. Dapat dicegah dengan melakukan penjagaan dan pengusiran apabila ada cicak mendekat.
Kecoa.
Binatang ini dapat membuat lebah menjadi liar dan merusak lilin dalam sarang. Dapat dicegah dengan memperkecil lubang masuk lebah sehingga kecoa tidak bisa masuk.
Burung pemangsa serangga,
sebut saja wallet, gemar memakan lebah, untuk mengatasinya cukup pemilihan tempat dijauhkan dari rumah walet/burung sejenis
Pemanenan
Hasil utama dari ternak lebah adalah madu, mempunyai banyak manfaat dan harga madu asli bernilai jual tinggi. Dan ada pula hasil lain berupa royal jelly (susu ratu), lillin lebah (malam), Pollen (tepung sari) dan paling bernilai tinggi propolis.
Panen madu dilakukan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri madu sudah siap panen dilihat dari sisiran yang telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sebelum dipanen sisiran dibersihkan dulu dari lebah yang menempel setelahnya lapisan penutup sisiran dikupas. Kemudian sisiran dikeluarkan untuk diambil madunya.
Lebih tepatnya urutan panen sebagai berikut, pertama ambil dan cuci sisiran yang siap panen, kedua kupas lapisan lilin penutup sisiran menggunakan pisau, ketiga sisiran yang telah dikupas diekstrasi dalam ekstraktor madu, kemudian disaring dan lakukan pernyortiran, setelah selesai simpan madu dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara, dan terakhir lakukan pengemasan madu kedalam botol.
Sumber jempolkaki.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar