Rabu, 22 Mei 2019

Punya Lahan Sempit ? Manfaatkan Untuk Menanam 5 Sayuran Ini


TANILOKAL - Sekarang ini pertanian tidak lagi selalu identik dengan lahan yang luas. Pekarangan rumah yang sempit pun bisa kita sulap menjadi taman aneka sayuran. Selain membuat pekarangan lebih cantik, kita jadi bisa menyediakan sayuran segar yang sehat untuk keluarga setiap hari.

Berikut 5 jenis sayuran yang perlu kamu coba untuk ditanam di lahan sempit. 

Selada
Tanaman yang satu ini bisa menjadi pilihan pertama bagi pekebun pemula yang ingin mendapatkan hasil panen dalam waktu singkat. Hanya dalam waktu 30  hari setelah tanam Anda sudah bisa memanen hasilnya.

Selain itu selada termasuk salah satu tanaman sayuran yang paling gampang dibudidayakan. Jarang sekali hama khususnya ulat pemakan daun yg menyerang tanaman ini. Alasannya cukup sederhana, tanaman selada mengandung banyak air dan sedikit pahit ,sehingga tidak disukai ulat pemakan daun.

Perlu diingat tanaman ini membutuhkan kondisi lingkungan yang dingin dan sejuk. Penanaman selada di tempat yang panas dan lembab akan menyebabkan tanaman menjadi pahit atau bolting, yaitu tanaman memasuki fase generatif lebih awal dengan ditandai munculnya bunga.

Tapi tunggu dulu, saat ini tersedia paranet atau naungan yang terbuat dari bahan plastik berwarna hitam yang dijual di toko pertanian atau toko tanaman hias. Paranet memiliki fungsi untuk menyaring sinar matahari yang masuk ke lahan, sehingga suhu lingkungan di bawah naungan paranet akan lebih dingin dan sejuk.

Jenis selada yang bisa kamu coba tanam di pekarangan rumah diantaranya; green romaine, red romaine, green coral, red coral, butterhead dan iceberg. Dari 6 jenis selada tersebut, saya pribadi paling menyukai selada iceberg atau selada bokor.

Selada iceberg memiliki keunggulan berupa rasa yang lebih manis dibandingkan jenis selada yang lainnya. Selain itu selada iceberg juga lebih renyah dan segar karena kandungan airnya yang tinggi. Bagi kamu yang suka makan burger atau kebab, selada yang dipakai itu adalah selada iceberg.

Bawang Merah
Bahan bumbu masakan super mainstream yang satu ini bisa dipastikan selalu kita temui di dapur. Dan sensasi masak yang paling menarik adalah ketika kita dapat menggunakan bawang merah sebagai bumbu yang segar dari hasil tanam sendiri.


Ada yang unik dari tanaman bumbu dapur yang satu ini. Dari satu umbi yang ditanam, dalam waktu 1,5 bulan setidaknya akan menghasilkan 5-9 umbi. Selain hasil panennya yang melimpah, menanam bawang merah di antara tanaman sayuran jenis lain akan memberikan keuntungan lebih.

Tanaman dari keluarga alium atau bawang-bawangan menghasilkan aroma yang tidak disukai oleh serangga. Untuk itu tanaman bawang sangat cocok dijadikan sebagai companion atau tanaman pendamping aneka sayuran seperti brokoli, kubis, selada, dan kapri. Aromanya yang menyengat menyebabkan serangga enggan untuk bertelur di daun tanaman sayur keluarga sawi-sawian.

Cara menanam bawang merah sangatlah gampang. Potong ujung umbi bawang merah yang ada di dapur, kemudian benamkan di tanah. Usahakan untuk tidak membenamkan seluruh bagian umbi, pastikan ujung umbi yang terpotong tadi tidak tertutupi tanah agar pertumbuhan tunasnya tidak terhambat. Jarak tanam antar umbi yang ideal adalah 10-15 cm.

Kacang Kapri
Aneka sop, dan oseng-oseng selalu gak bisa lepas dari keberadaan kacang kapri. Kacang kapri masuk dalam keluarga leguminosa. Yaitu tanaman kacang-kacangan yang memiliki kemampuan bersimbiosis dengan bakteri rhizobium.

Kerjasama antara bakteri dan tanaman tersebut terjadi di sistem perakaran tanaman kacang-kacangan. Dimana tanaman akan mendapatkan keuntungan berupa kemampuan dalam memanfaatkan nitrogen di udara sebagai sumber pupuk N (Nitrogen). Sedangkan bakteri rhizobium mendapatkan makanan berupa gula yang dilepaskan oleh akar tanaman.



Untuk dapat mengaktifkan kemampuan kacang kapri dalam bersimbiosis dengan bakteri rhizobium, kita perlu memberikan perlakuan ke benih terlebih dahulu.
Rendam biji kacang kapri ke dalam larutan yang telah diberikan bibit bakteri rhizobium. Bibit bakteri rhizobium bisa kita dapatkan di toko online dalam bentuk bubuk atau pupuk. Harganya pun cukup terjangkau hanya 15-20rb rupiah per kemasan yang bisa digunakan untuk 1 kg benih kacang kapri.

Setelah benih kapri diberikan perlakuan perendaman dalam larutan bakteri rhizobium, selanjutnya benih dapat langsung kita tanam di lahan. Benamkan 2-3 biji kapri untuk setiap lubang tanam dengan jarak 10-15 cm antar lubang tanam. Dalam waktu 1 bulan tanaman ini mulai menghasilkan bunga dan buah secara kontinyu setidaknya selama 2 minggu sampai 1 bulan.

Kubis Ungu dan Brokoli

Sayuran yang nggak kalah menarik untuk ditanam adalah kubis ungu. Meskipun tanaman kubis lumayan bandel dan banyak perusak berupa hama pemakan daun, namun tidak ada salahnya mencoba untuk membudidayakan kubis ungu di pekarangan.

Setidaknya dibutuhkan waktu selama 1,5 bulan dari pindah tanam untuk bisa dipanen kropnya. Sepanjang pertumbuhan tersebut hama pemakan daun bakalan sering kita jumpai memakan daun tanaman.

Salah satu trik yang saya gunakan untuk mencegah serangan hama pemakan daun adalah dengan menanam refugia.

Refugia adalah tanaman aneka bunga yang mengeluarkan aroma tidak sedap yang dapat mencegah serangga bertelur di daun sayuran. Refugia yang sering saya tanam di samping kubis ungu di antaranya daun bawang dan marigold atau bunga kenikir.

Sebaiknya menanam refugia sebulan sebelum dilakukan pindah tanam bibit sayuran keluarga sawi-sawian. Semakin beragam refugia yang kita tanam, maka semakin kecil kemungkinan tanaman sayuran kita diserang oleh ulat pemakan daun.

Jarak tanam untuk kubis ungu dan brokoli minimal 50-75 cm antar tanaman. Sedangkan untuk refugia sebaiknya ditanam di tengah-tengah tanaman kubis untuk memaksimalkan perlindungan yang diberikan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda pertanian masa kini