Rabu, 26 Juni 2019

Ini Dia Bahan-Bahan Alami Sumber Unsur Hara Makro NPK


Tanilokal - Supaya dapat tumbuh dengan baik, tanaman membutuhkan sumber makanan atau pupuk berupa unsur hara makro yang terdiri dari Nitrogen (N), Phosphor (P) dan Potassium atau Kalium (K). 

Daripada menggunakan pupuk kimia NPK sintetis, Anda bisa membuat sendiri pupuk NPK tersebut dari bahan-bahan yang mudah didapatkan. Selain itu, penggunaan pupuk NPK buatan sendiri sifatnya lebih ramah lingkungan sekaligus dapat meningkatkan kesuburan tanah.


Unsur hara makro NPK tersebut nantinya dibutuhkan tanaman agar dapat tumbuh, serta menghasilkan bunga dan buah atau biji. Karena perakaran tanaman menyerap unsur hara makro yang tersedia di tanah dalam jumlah yang cukup besar, maka Anda perlu melakukan pemupukan secara berkala. 

Berikut fungsi masing-masing unsur hara makro beserta sumber bahan bakunya:

Nitrogen.
Nitrogen memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman, salah satunya adalah tumbuhnya daun yang sehat berwarna hijau gelap. Selain itu nitrogen dibutuhkan oleh tanaman agar dapat melakukan proses fotosintesis. 

Proses fotosintesis ini terjadi di dalam klorofil daun yang akan menggunakan energi dari sinar matahari untuk memecah air dan karbon dioksida, sehingga terbentuklah gula. Gula yang dihasilkan nantinya menjadi sumber makanan bagi tanaman, sedangkan hasil buangannya berupa gas oksigen.

Ketika tanaman kekurangan Nitrogen akan memberikan respon berupa perubahan warna pada daunnya. Peristiwa ini terjadi karena Nitrogen merupakan bagian dari molekul penyusun klorofil tanaman yang berwarna hijau, sehingga daun tanaman yang tidak mendapatkan cukup nitrogen akan berubah warna menjadi kuning.  


Khusus untuk tanaman jenis leguminosa atau kacang-kacangan, secara alami bisa mendapatkan sumber Nitrogen dari atmosfir. Di mana 78% bagian dari atmosfir adalah gas Nitrogen. Dengan bantuan bakteri rhizobium di akarnya, tanaman leguminosa akan menyerap gas Nitrogen dari atmosfir untuk dibawa ke dalam tanah.

Nantinya bakteri akan merombak Nitrogen (proses fiksasi) menjadi ion ammonium sehingga dapat diserap oleh tanaman. Sebagai gantinya bakteri akan mendapatkan gula yang dilepaskan oleh perakaran tanaman. 

Untuk itu selama masa pertumbuhannya tanaman leguminosa tidak memerlukan banyak nitrogen yang tersedia di dalam tanah.

Baca juga : Leguminosa, Sumber Pupuk Nitrogen


Lain halya dengan tanaman di luar jenis leguminosa, seperti sayuran daun, sereal dan buah-buahan, yang secara kontinyu menyerap Nitrogen dari dalam tanah. Untuk itu Anda perlu menambahkan bahan sumber nitrogen agar tanaman tersebur dapat tumbuh dengan baik. 

Bahan sumber Nitrogen diantaranya; kotoran dan urin ternak, bagian tanaman yang masih hijau, serta bagian kulit buah. Pastikann Anda memfermentasi terlebih dahulu bahan-bahan tersebut sampai terdekomposisi agar dapat diserap oleh perakaran tanaman.


Proses fermentasi juga berguna untuk membunuh bakteri pathogen penyebab penyakit pada tanaman, sekaligus membunuh biji-biji rumput yang mungkin masih terbawa di dalam kotoran ternak.

Phosphor.
Tidak berbeda jauh dengan peran Nitrogen, Phospor memiliki andil dalam proses metabolisme tanaman, seperti fotosintesis dan perombakan senyawa karbohidrat. Fungsi utama Phosphor tersebut adalah untuk mendukung pertumbuhan jaringan dan sel baru, serta pembentukan sistem perakaran, bunga dan buah. 

Ketika tanaman mendapatkan Phosphor dalam jumlah yang cukup, tanaman akan memiliki kemampuan untuk melawan penyakit. Hal ini dikarenakan tubuh tanaman dapat tumbuh dengan baik dalam waktu yang cepat.


Apabila tanaman tidak bisa mendapatkan suplai Phosphor dalam jumlah yang cukup, dampaknya tanaman akan menjadi kerdil, serta tidak dapat memproduksi bunga. 


Sedangkan pada tanaman leguminosa ketika kekurangan Phosphor maka energi yang dihasilkan dari proses fiksasi nitrogen oleh bakteri tidak dapat dikirim ke seluruh bagian tanaman. Akhirnya buah dan biji yang dihasilkan pun berkualitas rendah.

Bahan sumber Phosphor diantaranya; Kotoran ternak khususnya kotoran ayam dan tepung tulang.

Produk bone meal atau tepung tulang masuk kategori jenis Phosphor yang ramah lingkungan. Di mana kandungan Phosphor dalam tepung tulang berkisar antara 12% sampai 16%. 

Dari segi harga tepung tulang cukup terjangkau, sehingga cocok digunakan sebagai bahan sumber Phosphor yang perlu dipertimbangkan.


Biasanya terdapat dua jenis bahan pembuatan tepung tulang. Yaitu tepung tulang ikan dan tepung tulang dari hasil samping pemrosesan daging. Namun keduanya apabila digunakan di lahan memiliki keunggulan yang sama. 

Tepung tulang juga merupakan sumber kalsium, di mana kalsium merupakan nutrisi penting untuk pertumbuhan tanaman yang kuat.

Dosis yang dianjurkan saat menggunakan tepung tulang adalah sebanyak 1 - 2 sendok makan untuk setiap lubang tanam, atau 2 kg - 5 kg untuk setiap 10 meter persegi. 

Saat menggunakan tepung tulang pastikan untuk mencampur secara merata dengan tanah, karena produk ini cukup disukai oleh hewan pengerat. 

Potassium atau Kalium.

Potassium berhubungan dengan pergerakan air, nutrisi, serta karbohidrat di dalam jaringan tanaman. Potassium juga membantu agar proses membuka dan menutupnya stopmata dapat berlangsung secara normal, dalam proses ini juga terjadi pertukaran uap gas, oksigen dan karbon dioksida. 

Ketika tanaman kekurangan Potassium maka tanaman akan menjadi kerdil dan produktifitasnya menurun secara drastis. 


Namun apabila tanaman mendapatkan Potassium dalam jumlah yang cukup, hasilnya tanaman jadi lebih tahan terhadap kekeringan dan tidak mudah layu. Hal ini dikarenakan tanaman mampu menjaga agar tidak kehilangan energi sekaligus respirasi dapat terkontrol dengan baik. 


Pada tanaman sereal seperti padi dan jagung, ketika kebutuhan Potassiumnya terpenuhi dengan baik, maka produksi bijinya dapat maksimal.  


Bahan sumber Potassium atau Kalium diantaranya; abu dari pembakaran kayu atau jerami. Abu dari pembakaran tanaman mengandung potassium yang cukup tinggi. 

Cara menggunakannya cukup dengan menaburkan secara merata dan tipis di sekeliling tanaman. Karena partikel abu sangat kecil, saat terkena air abu akan dengan mudah masuk ke dalam tanah dan dapat segera diserap oleh perakaran tanaman. 

Gunakan Pupuk Kompos

Agar supaya tanaman bisa menyerap unsur hara makro NPK tersebut dengan maksimal, selalu pastikan untuk menjaga kandungan bahan organik tanah tetap tinggi. Caranya adalah dengan menambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos yang cukup. 

Setidaknya setiap musim tanam tambahkan pupuk kandang atau pupuk kompos di lahan sebanyak 2 kg untuk setiap 1 meter persegi. Dengan begitu kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah dapat seimbang, sehingga tanaman serta tanah menjadi subur.


Referensi:
Howard, K. Hunker (2018). What does nitrogen do for plants ?
Koratkar, S. Bioogy discussion (2019). Nitrogen: sources and role in plants life
Mas, J. Phoslab (2013). How does nitrogen help plants grow ?
Kaiser, L, D. University of Minnesota extension (2018). Potassium for crop production
Smart fertilizer (2018). Potassium in plants
Tajer, A. Green way biotech (2016). What’sthe function of potassium (K) in plants ?
Rhoades, H. Gardening know how (2019). The importance of phosphorus in plant growth
Robertson, E. Cornell University Cooperative Extension (2012). Phosphorus Sources for Field Crops. 

Gambar :
http://blog.mr-fothergills.co.uk/using-wood-ash-in-your-vegetable-garden/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda pertanian masa kini